BAHAN DISKUSI KEL 3 KELAS B
DISKUSI 2
Petunjuk:
- Bacalah ringkasan bahan pembelajaran berikut ini secara komprehensif!
- Setiap kelompok menjawab beberapa pertanyaan berikut, kemudian memposting pada kolom komentar.
- Setiap kelompok menanggapi posting tersebut sebanyak satu kali dan tiap mahasiswa menanggapi hasil komentar kelompok lain sebanyak dua kali atau lebih.
- Bagi mahasiswa yang memberikan posting lebih dari dua kali, akan diberikan tambahan skor.
- Semua mahasiswa dapat membaca referensi lain untuk menambah wawasan tanpa plagiat, atau mengambil sebagaian atau seluruhnya pendapat orang yang tidak disertai namanya.
MATERI DAN
PENYAJIAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
MEDIA UNTUK
MELIBATKAN PESERTA DIDIK
Media bentuk jamak dari perantara
(medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa latin medium
(antara), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara
sebuah sumber dan sebuah penerima. Ketika memilih format media situasi atau
keadaan pengajaran (misalkan kelompok besar, kelompok kecil, atau pengajaran
sendiri.Variabel siswa (misalnya pembaca, bukan pembaca atau lebih suka
mendengar.
Beberapa
model dan cara belajar dengan menggunakan media yaitu
Anda dapat menggunakan pusat belajar
untuk sejumlah tujuan khusus Beberapa jenis pusat belajar terspesialisasi dijelaskan
dalam paragraf berikut ini.Pusat belajar dan komputer. Dalam sebuah pusat
belajar, komputer dapat digunakan untuk pemelorehan informasi, penyusunan
pengetahuan, penyelesaian masalah, belajar multimedia (visual, suara, grafis,
dan video).
Sebuah modul pengajaran merupakan
unit pengajaran yang lengkap yang di rancang untuk dgunakan oleh seorang
pemelajar atau kelompok kecil pemelajar tanpa kehadiran guru. Karena tujuan
keseluruhan dari modul ini adalah memudahkan belajar tanpa pengawasan yang
teratur ,
Di banyak sekolah salah satu bentuk penggunaan
modul berbasis komputer yang sedang marak adalah sistem belajar terpadu (interated
learning sistem-ILS), yang merujuk pada rangkaian stasiun kerja komputer yang
berjejaringan yang di lengkapi dengan peranti lunak atau akses online ke
sekumpulan modul.
Perekayasa (manipulative) adalah benda-benda yang bisa dilihat dan dikelola
dalam situasi belajar.Mereka sering kali disertakan dalam pusat belajar dan
modul pengajaran. Kunjungan lapangan, display dan diorama mungkin menyertakan
perekayasa. Terdapat tiga jenis perekayasa : benda aktual atau riil, model dan
model rakitan.
Material cetakan meliputi buku cetak,
buku fiksi dan non fiksi, buklet, pamflet, panduan belajar, buku petunjuk, dan
lembar kerja serta dokumen olahan kata yang dibuat oleh siswa dan guru
Materi cetakan digunakan diseluruh area
mata pelajaran dan oleh siswa dari berbagai usia ketika mereka balajar membaca. Pusat media
merupakan sumber dari berbagai media
cetakan mengenai topik yang tak terhingga jumlahnya dan dalam hampir
setiap format yang mungkin.
Permukaan di ruang kelas yang umumnya
digunakan untuk display visual meliputi papan kapur, papan putih, papan putih
elektronik, bulletin board, papan kain, papan magnetik, dan diagram putar.
Tempat pajangan paling umum dalam
ruangan kelas adalah tentu saja papan kapur atau disebut juga papan hitam
sebuah tempat visual dipajang untuk membantu menggambarkan unit pembelajaran.
Pameran merupakan kumpulan berbagai
objek dan display yang dirancang untuk membentuk sebuah kesatuan yang terpadu
demi tujuan pengajar.
Tempat display yang dibahas dalam bab
ini bisa berkontribusi pada pameran yang umunya digunakan untuk tujuan
pengajaran yang sama dengan cara yang sama dan pameran ini menyatukan bersama
objek riil , gambar diam dan visual yang lain dengan informasi lisan.
Pertanyaan
:
- Apa yang anda ketahui mengenai materi dan penyajian pembelajaran menggunakan media untuk melibatkan peserta didik?
- Ada beberapa model-model cara belajar yang kami jelaskan di atas, yang manakah menurut anda yang paling efektif digunakan?

14 Komentar:
Sri Aryati Artha klompok 6 mnjwab prtanyaan nmor 1
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru bersimpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran tentu lebih diperhatikan. Sedangkan media yang tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh untuk sementara. Kompetensi guru sendiri patut dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak untuk mempergunakan media tersebut. Jika tidak, maka jangan mempergunakannya, sebab hal itu akan sia-sia. Malahan bisa mengacaukan jalannya proses belajar mengajar.
HASLINDAH dari kelompok 3
saya ingin menyanggah jawaban dari saudari sri aryati arta.
dari penjelasan anda di atas mengatakan bahwa penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan.
yang saya ingin tanyakan,TUJUAN seperti apa yang anda maksud dari penjelasan diatas ??
Sya sri Aryati Artha akan menjawab sanggahan dri Haslinda
Salah satu tujuan bljar dri media yaitu ntuk membuat siswa mengerti dgn pljaran yg diberikan,jdi dsini pndidik hrus melihat kemampuan diri sendiri serta kemampuan siswa dlam menggunakan media,tdak mngkin seorang gru memberikan pljran dgn menggunakan media sedang tmpat dia mngajar adlah daerah yg trpencil yg pengethuan ttg media sgat minim jdi dsni pndidik hrus melihat situasi yg ada.
Terimakasih
Saya perwakilan dari kelompok 4..sya sedikit ingin menanggapi postingan klompk 3 yaitu...yang ingin sya tanyakn disini apa kah hasil dari model beljar dgn cara tampa kehadiran guru dan tanpa pengawasn teratur hasilnya bisa jauh lebih baik ( khususnya dengan menggunakan media cetak ).?? Dn apakah model cara belajar seprti ini bisa di terpkn di sekolah2 dasar dn sekolah menengah.??
Bagi yang memberikan komentar, sebelum memposting tulisannya harus diedit dulu mengingat banyak orang yang akan membaca tulisan dan posting-posting Anda. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Saya perwakilan dari kelompok 4 akan menjawab pertanyaan nomor 1
Menurut saya Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Terima Kasih
Saya hamdiah anas akan menjawab pertanyaan nur ningsi
Kehadiran guru/dosen memegang peranan kunci yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi di dalam kelas
Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi ini perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih user friendly (mudah digunakan dan dipahami siswa). Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, permainan, atau grafik, akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih baik.
Dan tentu saja Harus dengan pengawasan Guru agar proses belajar mengajar lebih efektif
Sya dari perwakilan dari kelompk 4 sya akn menjawb pertanyaan yg kedua..menurut sya media belajar yg di jlskn di atas semuanya efektif, tergantung cara penggunaannya. Karena Efektifitas penggunaan media pembelajaran adalah suatu usaha, sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat bantu (media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan.
Saya ingin menambahkan sedikit jawaban dari Sri Aryati yaitu tujuan dari belajar dengan menggunakan media untuk membuat mahasiswa lebih dimudahkan untuk mengerti pelajaran yang guru berikan serta mempermudah tercapainya tujuan dari pembelajaran. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Saya perwakilan klp 1 atas nama:Andi Tenri mulawati ingin menambahkan jawaban Nurningsih yg no.2
Khususnya para pendidik atau juga para calon pendidik hanya familiar atau bahkan selalu hanya menggunakan metode seperti ceramah. Padahal banyak sekali selain metode tersebut yang dapat d gunakan dan efektif dalam usaha meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang kita sampaikan dan pada akhirnya tujuan dari pembelajaran yang sudah kita tetapkan diawal tercapai dengan baik dan akan tercipta pembelajaran yang berkualitas serta tercipta pengalaman-pengalaman menarik
Terima ksih
kenapa sedikit sekali yang komentar ya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Saya dari kelompok 1 atas nama Bau Susi Astuti.
Saya akan jawab nomor 1.
Yang saya ketahui tentang materi dan penyajian pembelajaran menggunakan media untuk melibatkan peserta didik yaitu teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Adapun tujuan dari penyajian pembelajaran menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran mempermudah proses pembelajaran di kelas,meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,menjaga relevansi antara materi pelajar dengan tujuan belajar,dan membantu konsentrasi pembelajaran dalam proses pembelajaran.Terima kasih
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda