Jumat, 15 September 2017

BAHAN DISKUSI KLP 4 KELAS B

DISKUSI 3


Petunjuk:



  1. Bacalah ringkasan bahan pembelajaran berikut ini secara komprehensif!
  2. Setiap kelompok menjawab beberapa pertanyaan berikut, kemudian memposting pada kolom komentar.
  3. Setiap kelompok menanggapi posting tersebut sebanyak satu kali dan tiap mahasiswa      menanggapi hasil  komentar kelompok lain sebanyak dua kali atau lebih.
  4. Bagi mahasiswa yang memberikan posting lebih dari dua kali, akan diberikan tambahan  skor.
  5. Semua mahasiswa dapat membaca referensi lain untuk menambah wawasan tanpa plagiat, atau mengambil sebagaian atau seluruhnya pendapat orang yang tidak disertai namanya. 

PRINSIP-PRINSIP VISUAL : Merancang  Materi Yang Efektif

Visual ialah materi yang memperlihatkan gambar tentang apa yang ingin dipelajari oleh siswa. Gambar-gambar visual ini bisa berupa gambar reklame, lukisan, atau sesuatu yang sederhana seperti daftar kosakata baru. Akan tetapi, walau visual merupakan sumber belajar yang umum digunakan, manfaat nyata belajar siswa tetap bergantung pada kemampuan siswa memilih atau merancang materi pengajaran yang efektif. Tujuan utama Visual ialah untuk menambah kemampuan kritis  dalam bidang gambarl. Tapi juga memberikan peralatan tambahan untuk mengajarkan keahlian ini kepada siswa
Literasi Visual adalah kemampuan pebelajar untuk menganalisis sebuah pesan visual dalam pembelajaran, di kembangkan menjadi 2 macam yaitu strategi input dan strategi output.
Visual bisa memainkan banyak peran dalam proses belajar yaitu menyediakan acuan konkret bagi gagasan, membuat gagasan abstrak menjadi konkret, memotivasi pembelajar, mengarahkan perhatian, mengulangi informasi dalam format-format yang berbeda, mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya dan mengurangi usaha belajar. Jenis-jenis visual di kategorikan menjadi 6 jenis yaitu realistik, analogik, organisasional, relasional, transformasional,dan interpretif.
 Untuk tujuan memberikan informasi dan pengajaran, perancangan visual mencakup pengaturan, keseimbangan, warna, kemudahan di baca dan menarik. Ada beberapa tekhnik yang bermanfaat untuk membantu merencanakan dan membuat berbagai visual yaitu perkakas perencanaan,teknik pembuatan huruf, menggambar, membuat sketsa,dan membuat kartun, clip art, merancang sebual visual, membuat grafik presentasi dan membuat transparan overhead projector serta menangkap gambar yang terdiri dari fotografi dan pemindai.
      
PERTANYAAN :
  1.      Setelah membaca rangkuman diatas, coba anda jelaskan literasi visual berdasarkan kata-kata  sendiri ?
  2.       Jelaskan yang anda ketahui tentang strategi yang digunakan untuk mengajarkan literasi visual.?



198 Komentar:

Pada 15 September 2017 pukul 09.47 , Blogger Sri Aryati Artha mengatakan...

Sri Aryati Artha klompok 6 akan menjawab pertanyaan nomor 2
Yang saya ketahui mengenai strategi yang digunakan untuk literasi visual dalam pengajaran ada 2 yaitu
1. Strategi input yakni suatu strategi untuk mengajarkan kemampuan menguraikan makna atau memahami visul.
2. Strategi output yakni strategi untuk mengajarkan kemampuan menyandikan atau membuat visual.

 
Pada 15 September 2017 pukul 12.01 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya Nela ngestian patuna
Menjawab pertanyaan nomor 1

Literasi visual adalah bahan ajar yang menggambarkan suatu objek visual untuk di terapkan dalam pembelajaran

 
Pada 15 September 2017 pukul 13.03 , Blogger Dhia's mengatakan...

saya Hamdiah Anas
akan menjawab pertanyaan No 1

Dalam proses pembelajaran, literasi visual yaitu kemampuan untuk menafsirkan materi yang akan disampaikan dalam bentuk gambar atau video.

 
Pada 15 September 2017 pukul 13.36 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 13.39 , Blogger Unknown mengatakan...

saya Fitriani. M kelompok 2 akan menjawab pertanyaan nomor 2

strategi yang dapat digunakan untuk mengajarkan literasi visual ada 2, yaitu :
1. starategi input, yaitu mengajarkan mahasiswa kemampuan menguraikan makna atau memahami visual, misalnya meminta mahasiswa untuk menganalisis suatu gambar
2. strategi output, yaitu mengajarkan mahasiswa kemampuan menyandinkan atau membuat visual, misalnya mengadakan diskusi kelompok dengan meminta menyertakan gambar di dalam powerpoint.

 
Pada 15 September 2017 pukul 13.58 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

saya perwakilan dari kelompok 4..saya sedikit akan menambahkan dan memberikan contoh dari jawaban saudara Sri Aryati Arta yaitu : leterasi visual bisa dikembangkan melalui dua pendekatan utama yaitu
1. strategi inputyaitu membantu para pemelajar untuk memahami atau membaca, visual secara fasih dengan menerapkan kemampuan analisis visual ( misalnya, melaului analisis gambar dan diskusi multimedia dan program vidio )
2. strategi output yaitu membatu para pemelajar untuk menyandingkan, atau menulis, visual untuk menyatakan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain ( misalnya melalui perencanaan dan produksi presentasi visual )

 
Pada 15 September 2017 pukul 14.03 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

sya perwakilan dari kelompok 4
terima kasih banyak atas jawabnnya saudara hamdia anas..sya setuju dengan jawabn saudara

 
Pada 15 September 2017 pukul 16.18 , Blogger Dhia's mengatakan...

saya Hamdiah Anas
Ingin menanggapi jawaban dari saudara ningsih

Pada strategi output anda menyebutkan "membatu para pemelajar untuk menyandingkan dan untuk menyatakan diri mereka sendiri"
Tolong jelaskan dan berikan contohnya yang lebih mudah dimengerti.

 
Pada 15 September 2017 pukul 16.56 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya Nur Asmila
Kelompok 4

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Hamdiah Anas
Membantu para pemelajar untuk menyandingkan dan untuk menyatakan diri mereka sendiri maksudnya yaitu membantu para pemelajar untuk mengekspresikan diri mereka dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain. Contoh yaitu membuat persentasi ppt bagaimana cara agar ppt yang kita buat terlihat bagus dengan cara kita bisa memberikan gambar atau bagaimana kita mengkspresikan diri agar yang kita buat kelihatan lebih menarik. Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 20.58 , Anonymous Anonim mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.13 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI dari kelompok 2 akan menjawab pertanyaan nomor 1
Literasi visual adalah kemampuan yang diperlukan seseorang dalam proses menginterpretasikan materi-materi atau objek yang hadir dalam bentuk garis, dan warna sehingga ia dapat memahami pesan yang disampaikan dalam bentuk lambang visual.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.14 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya dari kelompok 1 Atas Nama Bau susi astuti Akan menjawab nomor 2.

Strategi pengajaran literasi visual ada 2 yaitu :
1.strategi input.Yaitu suatu trategi untuk mengajarkan kemampuan menguraikan makna atau memahami visual.misalnya dengan meminta mereka menganalisis sebuah gambar,atau mendiskusikan suatu tayangan video tertentu.
2.Strategi Output.Yaitu strategi untuk mengajarkan kemampuan menyandikan atau membuat visual.Misalnya dengan cara mengadakan persentasi dan diskusi kelompok dengan meminta persentasi yang menyertakan aspek visual di dalamnya(bisa berupa gambar obyek,bagan atau grafik)

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.15 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Saya vetti dari kelompok 6 ingin menyangga jawaban dari saudari fitriani m.

Apa saja yang harus dimiliki seorang pengajar untuk mendapatkan hasil yang optimal dari strategi2 literasi visual siatas???

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.15 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.17 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin bertanya kepada nella Ngestiharjo patuna apakah bahan ajar dengan menggunakan objek visual ini dapat diterapkan untuk pembelajaran di semua kalangan ?

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.21 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya wa ode suhartini dari kelompok 6
Menurut saya literasi visual adalah kemampuan seseorang memahami materi dalam bentuk gambar atau vidio sebagai media pembelajarannya
Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.27 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya wa ode suhartini dari kelompok 6
Ingin bertanya, dari pendapat anda maksud dari bentuk lambang visual itu seperti apa?? Terima. Kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.33 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti Pattatanga ingin menanggapi sedikit postingan kelompok 4. Literasi visual kan ini sebenarnya berfokus pada kemampuan siswa menafsirkan materi melalui gambar atau video. Pertanyaan saya yaitu bagaimana jika kita sebagai tenaga pengajar (guru/dosen) mendapat siswa yang kemampuan menangkap materi pembelajaran melalui membaca artinya siswa tersebut lemah dalam memahami materi pembelajaran melalui gambar atau video dan bagaimana upaya guru tersebut melaksanakan literasi visual dalam proses pembelajaran di sekolah?

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.34 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.34 , Anonymous Anonim mengatakan...

Nur Asmila
Saya akan menjawab pertanyaan dari Kk Vetti
Agar seorang pengajar bisa mendapatkan hasil yang optimal maka pengajar harus memiliki kemampuan individu untuk mengenali penggunaan bentuk, garis, dan warna sehingga dengan kemampuan itu ia bisa menginterpretasikan tindakan, mengenali objek, dan memahami pesan yang disampaikan dalam bentuk lambang visual.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.35 , Blogger Unknown mengatakan...

saya wiwik pebrianti perwakilan klp 7 akan mencoba menjawab pertanyaan no.1

Literasi visual adalah kemampuan dalam menginterpretasikan pesan visual secara akurat dan di gunakan untuk menciptakan pesan.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.39 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi jawaban Arta diatas dari kedua strategi itu mana yang sering digunakan dan yang paling mudah untuk diterapkan

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.40 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Saya vetti dari kelompok 6 mencoba menjawab pertanyaan dari fitriani.
Untuk metode pengajaran secara visual, Metode ini bisa digunakan dari kalangan taman kanak2 sampai ke perguruan tinggi untuk memusatkan perhatian, meningkatkan motivasi belajar dan mengaktifkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Tetapi metode pengajaran visual ini tidak bisa digunakan bagi pelajar yang mempunyai gangguan penglihatan atau tuna netra. Mereka tidak bisa melihat gambar. Metode yg cocok yaitu metode pengajaran dengan menggunakan suara atau tulisan timbul. Jadi metode visual ini tidak dapat diterapkan disemua kalangan pembelajar.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.41 , Blogger Dhia's mengatakan...

Saya Hamdiah anas
Akan menjawab sanggahan Vetti

Hal yang harus dimiliki seorang pengajar untuk mendapatkan hasil yang optimal dari strategi2 literasi visual yaitu

1. Kemampuan mengurai makna (menafsirkan) visual
Makna dari gambar-gambar yang ada di sekitar kita tidak dapat kita pahami betul jika tidak dipelajari.
2.Kemampuan menyandikan (membuat) visual
Membuat gambar-gambar dengan makna tertentu merupakan kemampuan lebih lanjut dari literasi visual. Untuk membuat gambar,tentu saja seorang pendidik akan dituntut untuk mengaktifkan kemampuan berpikir dan berimajinasi.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.42 , Blogger Rosalinda mengatakan...

Sy Anastasia Rosalinda Beka dari kelompok 1.
Ingin menanggapi jawaban dari saudara Hamdiah Anas:
Literasi Visual lebih kepada kemampuan menafsirkan materi yg disampaikan, kemudian bagaiamana cara pendidik agar peserta didik mampu menafsirkan dgn baik apa yg kita tampilkan atau yg ingin kita sampaikan, semntara kita ketahui bahwa kemampuan setiap peserta didik tentunya berbeda-beda.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.43 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Untuk nur asmila terima kasih atas jawabannya

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.47 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy wahyu utami prwakilan klpk 7 ingin bertanya pd saudari hamdia anas yaitu bgaimn jika misalnya ada siswa yg tdk cepat dan tanggap dlm menafsirkan materi yg anda smpaikan dlm bentuk video atau gambar?? Trm kasih 😊

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.47 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Wa ode maksud dari memahami lambang itu kita dapat memahami sesuatu dari sebuah gambar atau objek yang diberikan contoh nya pada saat kita sedang berkendara dalam perjalanan kita sering melihat ada lambang-lambang di pinggir jalan seperti gambar tikungan tajam atau ada lambang belok kiri, kanan ataupun stop sehingga dengan melihat lambang ataupun objek tersebut kita jadi mengerti kalau kita harus berhati-hati dengan tikungan tersebut.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.49 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti Pattatanga mencoba menjawab sanggahan dari saudari Vetty Astuti untuk mendapatkan hasil optimal dari strategi-strategi literasi visual, yang pertama seorang pengajar harus mampu merancang materi pembelajaran visual yang mudah diingat oleh siswanya kemudian dan yang kedua bagaimana metode dan cara seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran tersebut.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.49 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya wa ode suhartini dari kelompok 6 akan mencoba menjawab pertanyaan sodara Fitriani
Menurut saya pembelajaran dengan menggunakan objek visual ini bisa di terapkan dari di smua kalangan,, bahkan metode ini lebih mudah di terima dan di pahami. Metode ini pada dasarnya sudah di mulai pula pada saat Tk dengan mengenalkan gambar" hewan, tumbuhan buah melalui gambar. Dan juga metode ini lebih mudah dimemgerti contohnya saja jika seseorang yang tdak mampu membaca namun ketika kita memberikan gambar ia akan mengerti sebagai contoh kita menulis kata Mobil orang yang tidak bisa membaca tdak akan tahu apa yang kita tulis tapi ketika kita memperlihatkan gambar mobil tanpa membacapun orang itu tahu maksud dari gambar tersebut
Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.51 , Blogger Unknown mengatakan...

saya reny anggraeni alnur perwakilan kelompok 5.akan menjawab soal no 2.

Pendekatan utama dalam dalam pengembangan literasi visual antara lain:

Strategi input: membantu peserta didik untuk memecahkan kode, atau “membaca” visual secara mahir dengan mempraktekan keterampilan analisis visual. (Misalnya, melalui analisis gambar dan diskusi film dan program video).
Strategi output: membantu peserta didik untuk mengkodekan, atau "menulis'', visual, untuk mengekspresikan diri mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. (Misalnya, melalui perencanaan dan memproduksi presentasi foto dan video).

terima kasih.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.52 , Blogger Dhia's mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 21.53 , Anonymous Anonim mengatakan...

Nur Asmila
Kelompok 4

Maksud dari lambang visual yaitu contoh seperti kita membuat presentasi ppt dan kita mnyertakan gambar didalamnya maka gambar itulah yang merupakan lambang visualnya.
Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.01 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI akan menjawab pertanyaan dari WA ode, kita sebagai pendidik terlebih dahulu memperhatikan bagaimana cara mahasiswa dalam memahami suatu materi untuk siswa yang mudah menangani materi dengan membaca kita sebagai pengajar dapat memberikan tulisan-tulisan atau keterangan didalam gambar atau vidio tersebut dan pada saat kita memberikan materi dalam bentuk vidio kita juga dapat memperdengarkan suara dari materi yang akan disampaikan jadi selain dapat melihat vidio mahasiswa tersebut juga dapat membaca keterangan dan mendengarkan maksud dari vidio pembelajaran yang diberikan tersebut sehingga materi yang ingin disampaikan pengajar dapat dipahami dengan baik oleh siswa nya.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.02 , Blogger Unknown mengatakan...

saya setuju dengan apa yang telah dijelaskan oleh wiwiek,tentang literasi visual.

sedikit tambahan dari saya:
menurut pendapat saya,literasi visual merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam hal menganalisis,menafsirkan,dan menginterpretasikan sebuah pesan baik berupa tindakan,simbol atau objek dalam suatu pembelajaran.

terima kasih,

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.07 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Saya klp 1.menjawab no.2 menurut sya
Strategi yg digunakan
1.strategi input yaitu suatu strategi mengajarkan kemampuan menguraikan makna atau memahami visual. Misalnya dengan meminta mereka menganalisis sebuah gambar atau mendiskusikan suatu tayangan video tertentu.
2.strategi output yaitu strategi utk mengajarkan kemampuan menyandikan atau membuat visual. Misalnya dengan cara mengadakan presentasi dan diskusi kelompok. Dengan meminta presentasi yang menyertakan aspek visual didlmnya
(bisa berupa gambar obyek bagan/grafik)
Terima ksih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.08 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti Pattatanga ingin menambahkan jawaban dari saudari Nur Asmila untuk sanggahan saudari Wa Ode Suhartini, lambing visual yang dimaksudkan disini yaitu berupa lambang gambar sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan, misalnya seorang guru/dosen sedang mengajar mata kuliah teknologi pendidikan berarti gambar yang ditampilkan berkaitan dengan mata kuliah tersebut.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.09 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI akan menjawab pertanyaan dari Anastasia yaitu cara pendidik agar peserta didik mampu menafsirkan dengan baik dengan kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena kemampuan seseorang berbeda maka nya dibuat strategi-strategi diatas yang dapat membantu para untuk belajar dalam memahami gambar atau objek yang disampaikan oleh guru/dosen nya.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.12 , Blogger Unknown mengatakan...

saya reny anggraeni perwakilan kelompok 5,ingin bertanya kepada nela ngestian,
bisakah anda memberikan contoh objek visual yang seperti apa yang anda maksudkan di atas,dan bagaimana cara kita membuat objek visual tersebut agar menarik dan mudah di mengerti?
Makasih.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.13 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Saya juga setuju dengan jawaban reny Anggraeni Alnur, namun sedikit tambahan lagi. Bahwa lisera visual ini yaitu kemampuan yg d miliki seorg utk mengenali penggunaan bentuk,garis,dan warna sehingga kemampuan itu ia menginterprestasikan tindankan,mengenali objek dan memahami pesan yang d sampaikan dalam bentuk lambang visual.
Contoh iklan dikoran dan TV,gambar dalam buku.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.14 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi jawaban dari reny bisakah Anda jelaskan maksud dari menginterpretasikan sebuah pesan yang berupa tindakan ?

Terimakasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.18 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Saya vetti mencoba menjawab pertanyaan dari saudari fitriani yang paling mudah disini menurut saya yaitu strategi output dimana strategi output, yaitu mengajarkan mahasiswa kemampuan menyandinkan atau membuat visual, misalnya mengadakan diskusi kelompok dengan meminta menyertakan gambar di dalam powerpoint. Proses pembelajaran jadi menarik krena adanya diskusi antara sesama siswa. Sementara strategi input qt harus menganalisis sebuah gambar dituntut untuk berpikir dan berimajinasi. Materi disajikan oleh guru/dosen dan mahasiswa harus mampu menaggapi dan menganalisa gambar tersebut

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.18 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Baiklah Kepada vetty dan Wa ode Terimakasih atas jawaban nya😊

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.19 , Blogger Unknown mengatakan...

saya sedikit menyangga jawaban dari suharti pattatanga,diatas sudah dijelaskan tentang strategi visual,poin pertama:seorang pengajar harus mampu merancang materi pembelajaran visual yang mudah diingat oleh siswanya.yang jadi pertanyaan saya,bisahkah anda sebutkan poin-poin apa saja yang digunakan dan yang harus ada dalam merancang materi pembelajaran sehingga hasilnya bisa optimal seperti yang anda sudah jelaskan tadi?
terima kasih,

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.25 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Saya vetti perwakilan dari kelompok 6 mencoba menjawab objek visual yang dimaksud disini adalah gambar yang mewakili atau yang mendukung materi pembelajaran. Misalnya materi pembelajaran tentang gizi ibu hamil objek visualnya yaitu tentang gambar ibu hamil dan berbagai macam makanan yang menunjang gizi ibu hamil tersebut dan objek visual agar mudah dimengerti di muat dalam gambar yg lebih jelas serta berwarna sesuai dengan materi yang diajarkan agar lebih menarik

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.25 , Blogger Unknown mengatakan...

menginterpretasikan sebuah pesan yang berupa tindakan maksudnya yaitu,bagaimana cara kita mengolah pesan yang di berikan berupa tindakan,tindakan yang dimaksudkan disini berupa gerakan.contoh kita menonton vidio berarti kita bisa mengolah pesan yang dimaksud dengan cara melihat gerakan tubuh,mimik serta gambar.
terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.26 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.27 , Blogger Vetti Astuti Indriani Mulia mengatakan...

Saya vetti mencoba menjawab pertanyaan dari saudari fitriani yang paling mudah disini menurut saya yaitu strategi output dimana strategi output, yaitu mengajarkan mahasiswa kemampuan menyandinkan atau membuat visual, misalnya mengadakan diskusi kelompok dengan meminta menyertakan gambar di dalam powerpoint. Proses pembelajaran jadi menarik krena adanya diskusi antara sesama siswa. Sementara strategi input qt harus menganalisis sebuah gambar dituntut untuk berpikir dan berimajinasi. Materi disajikan oleh guru/dosen dan mahasiswa harus mampu menaggapi dan menganalisa gambar tersebut

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.28 , Blogger Dhia's mengatakan...

Saya hamdiah anas akan menjawab pertanyaan dari saudari wahyu utami

Seorang Pendidik harus mencari dan menemukan bagaimana langkah-langkah yang digunakan untuk memahami gaya belajar peserta didiknya.
Misalnya dengan memperlihatkan langsung objek nya (menggunakan alat perekayasa)

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.29 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya Nur Asmila akan mencoba menjawab sanggahan dari Fitriani
Dari kedua strategi ini, seorang pengajar sering menggunakan kedua-duanya tergantung dari bahan ajar yang akan di ajarkan kepada mahasiswanya serta yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan apakah menggunakan strategi input ataupun output. Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.32 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi postingan dari kelompok 4 apakah dua strategi diatas sangat akurat sebagai penyampaian materi dalam pendidikan ? Dan apakah strategi tersebut dapat membuat siswa lebih cepat dalam memahami dengan materi yang diberikan oleh pengajar karna pada dasar nya ada juga materi-materi yang sangat sulit untuk dipahami misalnya Matematik fisika kimia dll

Terimakasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.35 , Blogger Unknown mengatakan...

sedikit tambahan dari jawaban fitriani,soalnya,
bagaiamana cara pendidik agar peserta didik mampu menafsirkan dgn baik apa yg kita tampilkan atau yg ingin kita sampaikan, semntara kita ketahui bahwa kemampuan setiap peserta didik tentunya berbeda-beda.
nah,disini kita sebangai pendidik sebelum memulai pembelajaran(menyampaikan pesan),kita harus tahu dulu bagai mana kemampuan masing-masing peserta didik,tujuannya agas pada saat proses pembelajaran dimulai kita bisa menerapkan berbagai metode atau variasi belajar.variasi belajar sangat dibutuhkan dalam hal ini karena cara belajar masing-peserta didik berbeda beda,ada yang memahami pesan dalam hal melihat,ada yang memahami pesan dengan cara mendengarkan,dan bahkan ada yang memahami pesan dengan cara vidio atau gambar bergerak dan ada juga dengan cara membaca.
makasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.35 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Terima kasih untuk sanggahannya saudari Reni Anggraeny, untuk merancang materi pembelajaran visual agar mudah diingat oleh peserta didik ada beberapa poin yang harus diperhatikan seperti menambahkan foto atau gambar objek nyata, menambahkan symbol atau icon, menggunakan video, menggunakan grafik, menggunakan diagram. Semua itu bisa digunakan tergantung materi pembelajarannya.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.46 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya Nur Asmila perwakilan dari kelompok 4
Salah satu peranan visual dalam pembelajaran baik menggunakan strategi input ataupun output adalah sebagai sarana untuk menyediakan atau memberikan refensi yang konkret tentang sebuah ide, kata-kata tidak dapat mewakili dan menyuarakan benda karena visual bersifat iconic (tanpa kata sudah menunjukan arti).
Beberapa manfaat visual dalam pembelajaran antara lain visual dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik perhatian mereka, mempertahankan perhatian serta mendapatkan respon-respon emosional.
Selain itu visual juga dapat menyederhanakan informasi yang sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata, dengan kata lain , peranan visual dalam pembelajaran termasuk penting untuk mendukung informasi tertulis dan informasi lisan.
Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.49 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.52 , Blogger Unknown mengatakan...

saya sedikit menanggapi jawaban dari vetti astuti,
tadi anda menjawab strategi yang paling mudah dipahami yaitu strategi output,dengan metode diskusi,bagaimana menurut pendapat anda jika ada sebagian besar makasiswa yg tidak menyukai metode output dengan model diskusi walaupun pada powerpoin dia sudah meyertakan gambar yang menarik,?apa yang harus di lakukan?

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.57 , Blogger Unknown mengatakan...

saya ingin bertanya kepada hamdia anas,bagaimanajika seorang peserta didik tidak menykai metode pembelajaran dengan menggunakan gambar atau vidio?apakah ada metode lain yang bisa di terapkan?

 
Pada 15 September 2017 pukul 22.58 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy wahyu utami ingin bertanya kepada saudari andi tenri mulawati

Pertanyaan sy yaitu apa maksud dari mendiskusikan tayangan video tertentu?? Apakah ada video2 trtentu yg d gunakan agar siswa mampu memahami dengan cepat tentang metode visual??? Trma kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.00 , Blogger Unknown mengatakan...

saya sependapat dengan jawaban fitriani tentang literasi visual

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.01 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy Fitri Kumala Sary akan bertanya kepada saudari Nur Ningsih, menurut anda strategi apa yang cocok digunakan dalam pembelajaran ilmu kebidanan ? Dan berikan contohnya. Terima kasih

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.02 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi jawaban dari reny yang menerapkan berbagai metode sesuai dengan kemampuan siswa bagai mana jika seluruh siswa mempunyai metode belajar yang berbeda ? Misal nya ada 40 siswa yang berbeda apakah kita akan menggunakan 40 metode juga ? Dan apakah itu efektif untuk seluruh siswa dengan memberikan metode berbeda dalam satu ruangan ?

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.04 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Terimakasih kepada nur Asmila atas jawaban nya berarti dalam pembelajaran seperti yang saya sebutkan tadi metode ini tidak berlaku ?

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.07 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.08 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya Melani Kamsurya Akan mnjawab pertnyaan no 1,Menurut sya Literasi visual adalah kemampuan mahasiswa untuk menganalisis sebuah pesan melalui penglihatan dngan menggunakan media dalam proses interaksi mahasiswa dngan dosen

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.08 , Blogger Unknown mengatakan...

saya setuju dengan apa yang sudah dijelaskan nurasmila,sedikit tambahan,menurut saya model pembelajaran tersebut lebih mudah di pahami,karena menambahkan gambar atau vidio didalam nya,sehingga menarik perhatian peserta didik untuk memahami pesan yang disampaikan.dan untuk materi-materi yang sangat sulit untuk dipahami misalnya Matematik fisika kimia dll itu kembali dari bagaimana cara pendidik menyampaikan maksud dan pesan agar lebih mudah di pahami dan bagai mana cara peserta didik menerapkan berbagai macam cara mengajar agar tidak terlihat membosankan.jadi bukan materi pembelajarannya saja yang harus dibuat menarik tapi cara mendidiknya pun sebaiknya harus dibuat menarik .

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.09 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab sanggahan dari reny aggraeni.
yang harus digunakan dalam merancang materi pembelajaran, yaitu:
1. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku
2. Sasaran program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran
3. situasi dan kondisi,meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan, serta peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
4. kualitas tehnik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.
5. keefektifan dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, serta waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.





 
Pada 15 September 2017 pukul 23.30 , Blogger Unknown mengatakan...

ASS..
Saya perwakilan kelompok 1, pertayaan saya kepada kelompok 4

disini dituliskan Visual bisa memainkan banyak peran dalam proses belajar yaitu menyediakan acuan konkret bagi gagasan, membuat gagasan abstrak menjadi konkret,bisakah anda menjelaskan dua peran visual diatas ?

selanjutnya bagain dari Jenis-jenis visual di kategorikan menjadi 6 jenis yaitu realistik, analogik, organisasional, relasional, transformasional,dan interpretif.dari 6 jenis visual tersebut bisakah anda meberikan penjelasan serta contohnya ?.

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.35 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti Pattatanga akan mencoba menjawab sanggahan dari saudari Wahyu Utami, maksud dari mendiskusikan tayangan video yaitu guru/dosen memutarkan video berupa kasus atau permasalahan untuk dijadikan bahan diskusi oleh mahasiswanya.

 
Pada 15 September 2017 pukul 23.42 , Blogger Unknown mengatakan...

saya ayu puspita sari dari kelompok 1

kepada saudari wiwik febrianti menuliskan bahwa Literasi visual adalah kemampuan dalam menginterpretasikan pesan visual secara akurat dan di gunakan untuk menciptakan pesan, pertanyaan saya disini pesan seperti apa yang diciptakan dalam menginterpretasikan pesan visual tersebut ?

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.02 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya menjawab pertanyaan dari fitriani

Iya dapat di gunakan, karena objek visual merupakan teknologi modern yang mudah di mengerti dan di pahami di setiap tingkatan dalam hal pembelajaran

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.13 , Blogger Rosalinda mengatakan...

Hallo Ayu, teman kelompok saya.
saya ingin menjawab pertanyaan saudara Ayu Sulaiman, ini saya peroleh dari blog Taufik Hendratmoko:
Realistik
Visual realistic adalah visual yang menampilkan objek menyerupai aslinya.
Contoh: gambar mobil-mobilan, motor-motoran, dll.

Analogik
Visual analogik adalah visual yang menyampaikan sebuah konsep dengan menampilkan yang berbeda dan menyiratkan kemiripan.
Contoh: gambar sebuah peristiwa masukkanya udara ke tubuh, dll.

Organisasional
Visual organisasional adalah visual yang menampilkan objek berupa hubungan kualitatif.
Contoh: diagram alur, peta, dll.

Relasional
Visual relasional adalah visual yang menampilkan objek berupa hubungan kuantitatif.
Contoh: diagram batang, grafik garis, dll

Transformasional
Visual transformasional adalah visual yang menampilkan perubahan objek sesuai waktu dan tempat.
Contoh: gambar animasi siklus hujan, siklus kupu-kupu, dll.

Interpretif
Visual interpretif adalah visual yang menampilkan objek berupa hubungan teroritik atau abstrak.
Contoh: gambar sirkuit listrik, rangkaian listrik, dll.
semoga bisa membantu.

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.19 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya SERAIANA JUITA BADUI akan menjawab pertanyaan no 2 Strategi belajar literasi visual ada 2 yaitu ; 1).Strategi input: membantu peserta didik untuk memecahkan kode, atau “membaca” visual secara mahir dengan mempraktekan keterampilan analisis visual. (Misalnya, melalui analisis gambar dan diskusi film dan program video).
2).Strategi output: membantu peserta didik untuk mengkodekan, atau "menulis'', visual, untuk mengekspresikan diri mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. (Misalnya, melalui perencanaan dan memproduksi presentasi foto dan video

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.27 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya SERAFIANA JUITA BADUI ingin bertanya kepada saudara Nur Asmila Tadi anda jelaskan di atas manfaat visual dalam pembelajaran salah satunya yaitu untuk mendapatkan respon-respon emosional peserta didik. Bisa di jelaskan maksud dari kalimat mendapatkan respon-respon emosional peserta didik itu seperti apa?? Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.41 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya haslindah dari kelompok 3 ingin menanggapi jawaban saudari serafiana .
bisa anda jelaskan maksud dari memproduksi presentasi foto dan video ?

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.46 , Blogger Unknown mengatakan...

Nama saya Rieka Angela Kadang akan menjawab pertanyaan nomor 1...
Literasi visual yaitu kemampuan atau skill yang diperlukan untuk dalam proses menginterprestasikan materi - materi atau objek yang hadir dalam bentuk visual atau audio visual agar menjadi sebuah pengetahuan baru yang dapat dipahami...
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.47 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.49 , Blogger Unknown mengatakan...

Nama saya rieka angela kadang, saya akan menjawab pertanyaan nomor 1...
Menurut saya literasi visual adalah sebuah kemampuan / skill yang diperlukan dalam proses menginterpretasikan materi - materi atau objek yang hadir dalam sebuah bentuk visual atau audio visual agar menjadi sebuah pengetahuan baru yang lebih dapat dipahami..
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.49 , Blogger Rosalinda mengatakan...

Hai Fitri Ithiy:
saya Anastasia Rosalinda Beka akan menjawab pertanyaan saudara Fitri jika kurang nntinya mungkin bisa dilengkapi lagi oleh saudara Ningsih.
leterasi visual bisa dikembangkan melalui dua pendekatan utama yaitu
1. strategi inputyaitu membantu para pemelajar untuk memahami atau membaca, visual secara fasih dengan menerapkan kemampuan analisis visual ( misalnya, melaului analisis gambar dan diskusi multimedia dan program vidio )nah disini jika kita tarik kepembelajaran Ilmu Kebidanan justru sangat baik dalam melatih kefasihan mahasiswa kita. seperti yang kita ketahui dalam ilmu kebidanan kita beajar tentang sistem reproduksi, gangguan sistem reproduksi, gizi ibu hamil, perubahan fisik ibu hamil, kemudian untuk memudahkan mahasiswa kita dalam memahami apa yang kita ajarkan maka bisa kita buatkan gambar2 yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita misalnya : gambar uterus, tuba vallopi, payudara, dll, kemudian pada GSR lebih jelas lagi mudah dipahami sebab kita menampilkan gambar tentang CA Serviks, Tumor uterus, kanker payudaya, makanan apa saja yang baik bagi ibu hamil dan nifas misalnya gambar daun kelor (tinggi zat besi)buah pepaya untuk mencegah konstipasi sehingga mahasiswa tersebut mampu membedakan dan lebih mudah mengingatnya.
2. strategi output yaitu membatu para pemelajar untuk menyandingkan, atau menulis, visual untuk menyatakan diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain ( misalnya melalui perencanaan dan produksi presentasi visual )disini bisa kita bagi kelompok dalam satu kelas kemudian minta mahasiswa berperan sebagai ibu hamil, suami, anak, bidan atau tenaga medis lainnya lalu beradegan seolah2 sedang memeriksakan kehamilan atau imunisasi, rekaman video tersebut menjadi kreasi mereka, mereka mampu berekspresi, berkomunikasi dengan baik kemudian teman2 yang lainpun dapat menyaksikan hasil mereka. hal tersebut juga dapat memacu minat belajar kreatif.
ini pengalaman saya sewaktu D3 dulu, kami membuat video dan memang berbeda sekali hasilnya ketimbang kita hanya belajar dari penjelasan dosen.
makasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 00.50 , Blogger Unknown mengatakan...

Nama saya rieka angela kadang, saya akan menjawab pertanyaan nomor 1...
Menurut saya literasi visual adalah sebuah kemampuan / skill yang diperlukan dalam proses menginterpretasikan materi - materi atau objek yang hadir dalam sebuah bentuk visual atau audio visual agar menjadi sebuah pengetahuan baru yang lebih dapat dipahami..
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 01.12 , Blogger Unknown mengatakan...

jawaban no.1
literasi visual itu adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menginterpretasikan tindakan, objek, dan atau simbol-simbol visual, baik yang alami atau buatan. literasi visual ini tegolong baru meski demikian Implementasi literasi visual dalam proses belajar mengajar untuk anak-anak terwujud dalam penggunaan beraneka ragam media pembelajaran visual oleh guru untuk memudahkan dalam penyampaian materi dan menarik perhatian siswa, terutama pada anak-anak,sebagai contoh seperti buku-buku bergambar dengan topik-topik tertentu seperti buah-buahan, sayur-sayuran, nama-nama hewan, gambar praktik shalat, dan sebagainya sangat baik untuk mengasah literasi visual anak sejak dini.oleh karena itu denagn adanya literasi visual anak-anak lebih mudah memahami dalam belajar.

 
Pada 16 September 2017 pukul 01.24 , Blogger Unknown mengatakan...

terimakasih kepada saudari linda atas jawabanya, saya kira ini cukup untuk saya pahami .

 
Pada 16 September 2017 pukul 01.34 , Blogger Unknown mengatakan...

saya ayu puspita sari.
saya sedikit menjelaskan bahwa maksud dari memproduksi foto atau vidio , dalam strategi mengajar literaasi visual itu ada yang namanya "Kemampuan menyandikan (membuat) visual" artinya Membuat gambar-gambar dengan makna tertentu merupakan kemampuan lebih lanjut dari literasi visual. Untuk memproduksi gambar tentu seseorang akan dituntut untuk mengaktifkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Di era teknologi telah banyak program berbasis kumputer yang bisa digunakan untuk membuat gambar-gambar dengan berbagai tujuan. jadi andapun bisa memproduksi foto dan vido dengan mengaktifakan kemampuan berfikir yang ada miliki dengan adanya teknologi sekarag ini sangat membantu untuk memproduksi foto ataupun vidio.

 
Pada 16 September 2017 pukul 01.36 , Blogger Unknown mengatakan...

semoga dapat membantu @Haslinda hasan95.

 
Pada 16 September 2017 pukul 02.44 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 04.18 , Blogger Sri Aryati Artha mengatakan...

Sri Aryati Artha akan mnjwab prtnyaan dari fitri
Menurut saya kedua strategi ini sama2 mudah untuk diterapkan tergantung dari kebutuhan siswa dan fasilitas yang ada di institusi.
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 04.24 , Blogger Dhia's mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 04.56 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti pattatanga akan mencoba menjawab sanggahan dari saudari Reni Anggraeni, sebenarnya metode diskusi hanya efektif diterapkan pada siswa yang sudah memiliki tingkat pemikiran konsep yang tinggi, artinya tidak perlu memaksakan metode ini jika siswa ternyata lebih banyak diam sehingga diskusi mengalami kemacetan, yang akhirnya menuntut guru untuk lebih banyak memberikan ceramah. Oleh karena itu pada pertemuan sebelumnya hendaknya guru sudah menginformasikan bahan diskusi agar siswa dapat mempersiapkan bahan - bahan diskusi, nahh lalu bagaimana jika ada mahasiswa sebagian besar tidak menyukai model diskusi? Yang harus dilakukan oleh guru/dosen yaitu berbagi pertanyaan, maksudnya begini setelah kelompok penyaji menyampaikan materinya, audiens dipersilahkan mengajukan pertanyaan sampai 10 pertanyaan (misalnya) yang dicatat oleh moderator. Berikutnya penyaji hanya dibolehkan menjawab 4 pertanyaan dan selebihnya harus dijawab oleh audiens (terutama siswa yang jarang bicara). Pertanyaan – pertanyaan tersebut harus dijawab oleh aundiens yang ditunjuk langsung oleh kelompok penyaji dan bila jawaban kurang lengkap dapat ditambahkan oleh siswa lain, dengan cara itu semua siswa akan terlibat dalam diskusi.

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.04 , Blogger FITRIANI mengatakan...

baik2 baiklah Terimakasih kepada reny angraini saya mengerti dengan jawaban yang Anda berikan

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.18 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI akan menjawab pertanyaan dari serafiana Dimana maksud dari respon emosional disini adalah mahasiswa dapat merespon materi-materi pembelajaran dengan baik sehingga ketika pengajar memberikan materi para siswa mampu memahami dan bersemangat dalam belajar nya mereka

Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.27 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab sanggahan dari Serafiana Juita Badui untuk Nur Asmila apabila ada kekurangan dari jawaban saya bisa ditambahkan langsung oleh Nur Asmila. Maksud dari kalimat “mendapatkan respon – respon emosional peserta didik”, yaitu sikap peserta didik terhadap suatu materi pembelajaran.

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.32 , Anonymous Anonim mengatakan...

Terima sanggahannya Serafiana
Maksud dari respon-respon emosional yaitu di mana peserta didik dapat memberikan umpan balik setelah menerima pembelajaran dari guru ataupun dosen entah itu dalam bentuk pertanyaan ataupun pernyataan. Serta respon dari setiap mahasiswa itu pasti berbeda-beda dari situlah kita dapat menilai respon-respon emosional peserta didik. Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.35 , Anonymous Anonim mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.36 , Blogger Rosalinda mengatakan...

sama-sama ayu...

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.41 , Blogger Rosalinda mengatakan...

terima kasih Fitriani dan Reny Angraeni.
saya cukup mengerti dengan kedua jawaban.
namun sy ingin menanggapi lagi, ada beberapa srategikan, kemudian cara menganalisis kemampuan mahasiswa dalam memahami metode itu seperti apa? apakan bertanya terlebih dahulu di awal perkuliahan atau menilai pada pertengahan perkuliahan atau seperti apa?

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.49 , Blogger Rosalinda mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.51 , Blogger Rosalinda mengatakan...

nama saya Anastasia Rosalinda Beka.
saya akan menjawab pertanyaan no.1:
literasi visual adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, menganalisis atau memahami dengan baik materi atau pesan-pesan yang disampaikan melalui gambar dan 0bjek bergerak (video)

 
Pada 16 September 2017 pukul 05.59 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya atas nama murniati.B akan mejawab pertanyaan nomor 2.
Strategi yang digunakan untuk mengajarkan literasi visual ada 2 yaitu:

1.Strategi input. Yaitu suatu strategi untuk mengajarkan kemampuan menguraikan makna atau memahami visual. Misalnya dengan meminta mereka menganilis sebuah gambar, atau mendiskusikan suatu tayangan video tertentu.

2.Strategi output. Yaitu suatu strategi untuk mengajarkan kemampuan menyandikan atau membuat visual. Misalnya dengan cara mengadakan presentasi dan diskusi kelompok dengan meminta presentasi yang menyertakan aspek visual di dalamnya (bisa berupa gambar obyek, bagan atau grafik).

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.01 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.12 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Saya setuju dengan jawaban dari saudari suharti agar mahasiswanya lebih cepat memahami kasus tersebut dan terima ksih atas sanggahan dari wahyu utami dan jawaban dari suharti pattatanga.

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.36 , Blogger Rosalinda mengatakan...

nama saya Anastasia Rosalinda Beka
saya akan menjawab pertanyaa no.2 :
Smaldino, Lowther dan Russel (2011) menyebutkan dua strategi pengajaran di kelas yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan kemampuan literasi visual.

1. Strategi input. Yaitu suatu strategi untuk mengajarkan kemampuan menguraikan makna atau memahami visual. Misalnya dengan meminta mereka menganilis sebuah gambar, atau mendiskusikan suatu tayangan video tertentu. misalnya dalam pendidikan kebidanan kita membuat video tutorial contohnya video tentang 60 langkah Asuhan Persalinan Normal,biasanya akan lebih mudah mengingatnya, satu lagi: kita bisa membuat kode2 seperti gambar 2 jari pada penyuluhan KB yang mengisyaratkan bahwa 2 anak cukup dapat memudahkan pasien mengingatnya.
2. Strategi output. Yaitu suatu strategi untuk mengajarkan kemampuan menyandikan atau membuat visual. Misalnya dengan cara mengadakan presentasi dan diskusi kelompok dengan meminta presentasi yang menyertakan aspek visual di dalamnya (bisa berupa gambar obyek, bagan atau grafik).
misalnya kita meminta mahasiswa membuatkan PPT disertakan gambar, perencanaan dan produksi presentasi visual disini bisa kita bagi kelompok dalam satu kelas kemudian minta mahasiswa berperan sebagai ibu hamil, suami, anak, bidan atau tenaga medis lainnya lalu beradegan seolah2 sedang memeriksakan kehamilan atau imunisasi, rekaman video tersebut menjadi kreasi mereka, mereka mampu berekspresi, berkomunikasi dengan baik kemudian teman2 yang lainpun dapat menyaksikan hasil mereka. hal tersebut juga dapat memacu minat belajar kreatif.

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.39 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Ananstasia Rosalinda mengenai cara menganalisis kemampuan mahasiswa, menurut saya untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dapat dilakukan dengan cara mengadakan evaluasi tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi yang telah diberikan oleh dosen dalam kegiatan proses kegiatan belajar mengajar, dengan begitu dosen bisa mengetahui pengetahuan intelektual (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif) dari mahasiswanya.

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.48 , Blogger Dhia's mengatakan...

saya hamdiah anas
Akan menjawab pertanyaan dari saudari reni

Ajak peserta didik untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya, dan untuk metode pembelajaran kita bisa menggunakan objek sungguhan agar peserta didik bisa melihat dan menyentuh secara langsung objek yang sedang dipelajarinya.

 
Pada 16 September 2017 pukul 06.56 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya Eva Andriana perwakilan dari kelompok 6.
Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada kelompok 4 yaitu bisakah anda menjelaskan strategi input dan strategi output yang seperti apa, bisakah kelompok 4 mejelasakannya dan sertakan dengan contohnya.
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.02 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

saya Erlis Silvia Rusli,mau bertanya kepada suharti pattangga, anda bilang bahwa metode diskusi hanya efektif diterapkan pada siswa yang sudah memiliki tingkat pemikiran konsep yang tinggi, artinya tidak perlu memaksakan metode ini jika siswa ternyata lebih banyak diam sehingga diskusi mengalami kemacetan,trus pertanyaan saya bagaimana cara anda menerapkan metode ini pada siswa yang pada saat hari diskusi dia hanya diam dan tidak aktifpada hari diskusi tersebut?

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.03 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi jawaban dari kak Anastasia tentang visual analogik bisa ada jelaskan maksud dari contoh yang Anda berikan ? Karna saya kurang paham dengan contoh itu

Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.08 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.10 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

saya ERLIS SILVIA RUSLI,saya mau bertanya pada nela ngestian patuna, anda bilang literasi visual adalah bahan ajar yang menggambarkan suatu objek,bisa berikan saya contoh menururut pemahaman anda tentang definisi dari leterasi visual ini?dan bagaimana cara anda menerapkan contoh dari definisi literasi visual ini pada siswa yang kurang aktif di kelas? terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.13 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI ingin menanggapi jawaban dari ayu Puspita yang seseorang dituntut untuk berfikir dan beimajinasi, bagaimana penggunaan metode dengan orang yang tidak suka berimajinasi

Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.17 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

saya ERLIS SILVIA RUSLI, saya mau bertanya pada hamdiah anas, bisa berikan contoh objek sungguhan yang anda maksud yang agar peserta didik bisa melihat dan menyentuh secara langsung objek yang sedang dipelajari itu seperti apa? Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.29 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Terima kasih untuk sanggahannya saudari Erlis Silvia, begini yaa seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa bukan cuma kelompok penyaji yang akan menjawab pertanyaan tetapi audiens juga dilibatkan dalam menjawab pertanyaan terutama bagi siswa yang jarang bicara atau diam adapun apabila jawaban dari audiens ini kurang lengkap dapat ditambahkan oleh siswa yang lainnya, dengan begitu siswa yang hanya diam atau tidak aktif dapat ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.32 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Saya FITRIANI mencoba menjawab pertanyaan dari Eva Adriana, Srategi input itu suatu Srategi yang diajarkan agar seseorang dapat mengerti dan memahami sebuah gambar, objek, garis dan warna yang di berikan. Contoh nya ketika kita berkendara dan saat ada lampu lalulintas dengan melihat warna kita dapat mengerti kapan kita akan stop, berhati-hati dan jalan terus hanya dengan melihat warna yang ada dilampu tersebut.
Kalau Strategi output itu strategi yang diajarkan untuk membuat visual berupa gambar, vidio, objek, garis agar orang lain mengerti apa yang ingin kita sampaikan contoh nya pada saat kita menjelaskan tentang Bagian-bagian rongga panggul otomatis kita harus membuat gambar, atau vidio yang dapat terlihat langsung oleh orang lain dan merekapun akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan karena bantuan dari strategi ini.

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.35 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Jadi intinya itu strategi input ini cara untuk Menganalisa atau memahami visual sedangkan strategi output itu cara untuk membuat visual nya

Terimakasih.

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.36 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Saya ERLIS SILVIA RUSLI,dari kelompok 2,akan menambahkan sedikit jawaban dari suharti pattatanga,saya setuju dengan jawabannya kita bisa menambahkan foto,video,grafik,ataupun yang lainnya,namun sebelum kita menerapkan seperti foto,video,grafik ataupun yang lainnya kita harus memahami dulu peserta didiknya mereka lebih memahami dengan menggunakan apa,apakah dengan gambar,atau grafik,ataupun video,ataupun sebagainya,karena setiap peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda-beda,sehingga itu membuat pendidik harus lebih memahami lagi peserta didiknya. Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.42 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Erlis Silvia untuk saudari Hamdiah Anas apabila ada yang kurang dengan jawaban saya bisa ditambahkan langsung oleh saudari Hamdiah Anas, terkait contoh objek sungguhan agar peserta didik bisa melihat dan menyentuh langsung objek tersebut, contohnya yaitu proses pembelajaran praktik di Lab, pada pembelajaran ini peserta didik diajak langsung melihat, menyentuh bahkan berkomunikasi dengan phantom (seolah- seolah menjadi pasien).

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.46 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Saya Erlis Silvia Rusli, saya ingin bertanya pada melani kamsurya, bgaiamana cara anda berinteraksi pada mahasiswa anda yang memiliki sifat pendiam di dalam kelas?sehinggga mahasiswa anda dapat memahami materi yang anda terapkan? Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.47 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

baik, saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudara fitri ithi..menurut saya metode yang tepat untuk pembelajaran kebidanan dalam literasi visual bisa disandingkan dengan dua cara yaitu pertama kita mengenalkan terlebih dahulu bagian bagian yang akan kita ajarkan ke mahasiswa dengan cara memperlihatkan gambar, setelah mahasiswa mengetahui bagian bagian misalnya bagian alat reproduksi kita sebagai tenaga pengajar melanjutkan dengan pengajaran melalui vidio, kita tampilkan misalya proses terjadinya kehamilan..dsitu mahasiswa aka lebih mengerti..krn terlbh dahulu kita perlihatkan bagian alat reprodusi dengan cara gambar lalu kita perlihaatkan proses nya melalui vidio. jadi kesimpulannya kita bisa menggunakan strategi input..namun bisa juga untuk menggunakan strategi output ketika kita akan mengajarkan teori teori tentang kebidanan dengan cara diskusi di dalam kelas atau melaluI PPT

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.56 , Blogger Dhia's mengatakan...

Saya hamdiah akan menambahkan jawaban dari saudari suharti untuk saudari erlis

Contoh nya dalam jurusan kebidanan, kita mempelajari materi mengenai Leopold, kita bisa memperaktikkan leopold ini dengan menggunakan pantom (alat peraga) atau lebih spesifik lagi kita bisa mendatangkan langsung ibu hamil agar peserta didik langsung melihat, menyentuh dan langusung mempraktikkan cara-cara leopold bahkan berkomunikasi dengan Ibu hamil tersebut

 
Pada 16 September 2017 pukul 07.56 , Blogger Unknown mengatakan...

Terima kasih atas jawaban nya 😊

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.00 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

Sedikit saya akan menjawab pertanyaan ari saudara reni angreani pertanyaannya yaitu bisakah anda memberikan contoh objek visual yang seperti apa yang anda maksudkan di atas,dan bagaimana cara kita membuat objek visual tersebut agar menarik dan mudah di mengerti....

agar menarik dan mudah pertama harus ada yang namanya pengaturan,kedua keseimbangan,ketiga warna,keemapat kemudahan dibaca, kelima perhatikan ketertarikannya ( menarik )

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.13 , Blogger Unknown mengatakan...

hay fitriani.
saya ayu puspita sari akan menjawab pertanyaan anda :
di jawaban saya tuliskan dslam belajar melalui literasi visual memang peserta didik harus dituntuk berfikir dan berimajinasi, karena dalam literasi visual itu memang lebih banyak kepada gambar, objek, jikalau seseorang tidak suka berimajinasi saya kira itu akan sulit untuk menafsirkan/memproduksi suatu gambar atau vidio.

itu menurut saya fitriani, semoga dapat membantu.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.17 , Blogger Unknown mengatakan...

selamat pagi rieka angla kadang.
saya ayu puspita sari .

saudari menuliskan bahwa literasi visual itu merupakan kemampuan dan skill yang di perlukan dalam proses menginterpretasikan materi-materi dan objek, bisakah anda menjelaskan kemampuan dan skill seperti apa yang harus dimiliki tersebut ?

terimakasih.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.19 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya dari kelompok 1 atas nama :Bau susi astuti
saya ingin bertanya kepada saudari Fitriani anda sudah jelaskan metode visual literasi input dan output,lalu bagaimana metode yang bisa di terapkan pada sekolah yang notabennya siswa yang berkebutuhan khusus contohnya Tuna netra,apakah bisa di terapkan metode yang anda jelaskan?

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.23 , Blogger Unknown mengatakan...

hay fitriani.
saya ayu puspita sari.

bisakah anda memberikan contoh strategi output, selain dari bagian-bagian rongga panggul, karena pada dasarnya strategi output ini semua kalangan bisa memakai straegi tersebut, jadi berikan contoh yang umum .

terimakasih .

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.25 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.26 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Baikla saya akan menjawab pertanyaan dari bau susi kalau metode ini tidak dapat digunakan untuk siswa yang tuna netra karna strategi ini ditujukan untuk siswa yang dapat Menganalisa dan memahami gambar dan untuk siswa yang tuna netra kita bisa membuat metode pembelajaran seperti memperdengarkan vidio atau kita menjelaskan langsung pembelajaran yang ingin kita sampaikan.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.39 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya SERAIANA JUITA BADUI akan menjawab pertanyaan no 2 Strategi belajar literasi visual ada 2 yaitu ; 1).Strategi input: membantu peserta didik untuk memecahkan kode, atau “membaca” visual secara mahir dengan mempraktekan keterampilan analisis visual. (Misalnya, melalui analisis gambar dan diskusi film dan program video).
2).Strategi output: membantu peserta didik untuk mengkodekan, atau "menulis'', visual, untuk mengekspresikan diri mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. (Misalnya, melalui perencanaan dan memproduksi presentasi foto dan video

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.40 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya Suharti Pattatanga akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Erlis Silvia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seorang pendidik(guru/dosen) dalam berinteraksi atau menghadapi peserta didik yang pendiam, yaitu pertama komunikasi secara individual. Pendidik dapat melakukan komunikasi secara individual dengan siswa pendiam setelah kelas usai, kemudian yang kedua jangan memberi predikat artinya meskipun seorang guru/dosen mengetahui bahwa terdapat siswa pemalu di kelasnya, jangan sekali – sekali memberikan predikat pemalu atau pendiam pada siswa tersebut apalagi di depan teman- temannya, kemudian yang ketiga menjalin kerjasama dengan orang tua maksudnya begini orang tua memiliki peranan penting dalam membantu anaknya yang pendiam untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan karena guru tidak dapat mengembangkan potensi siswa pendiam secara optimal tanpa adanya kerjasama dengan orang tua.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.41 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Hay juga ayu...
Oke saya akan memberikan contoh yang umum misal nya ketika kita akan membangun sebuah sekolah dan ingin meminta persetujuan dari berbagai pihak kita bisa menggunakan metode ini dengan memperlihatkan bentuk-bentuk dari sekolah yang kita akan bangun dan fasilitas-fasilitas yang akan di adakan disekolahkan yang akan kita bangun sehingga dengan melihat gambar yang kita buat itu dapat menggambarkan bagaimana bentuk bangunan sekolah yang akan kita bangun dan juga akan memberikan pemahaman yang lebih dari pihak yang akan kita mintai persetujuan dan dari gambar tersebut juga bisa membuat daya tarik untuk mempermudah kita dalam membangun sekolah yang kita inginkan tersebut.

Terimakasih ayu

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.50 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Saya Andi tenri mulawati klp 1
Bisakah saudari serafiana juita menberi salah satu bagian strategi output yg memperaktekan keterampilan analisis visual.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.50 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Saya Andi tenri mulawati klp 1
Bisakah saudari serafiana juita menberi salah satu bagian strategi output yg memperaktekan keterampilan analisis visual.

 
Pada 16 September 2017 pukul 08.56 , Blogger Unknown mengatakan...

Terima kasih atas jawabannya saudari Fitriani,saya akan menyanggah lagi,lalu bagaimana kita memberikan pemahaman kepada siswa yang berkebutuhan khusus(Tuna Netra) agar mereka mengerti macam-macam hewan,binatang,dll.agar mereka dapat membedakan hewan 1 dengan yang lainnya.Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.01 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy Fitri Kumala Sary akan mencoba menjawab pertanyaan no. 1, Literasi visual adalah kemampuan untuk menafsirkan pesan visual secara akurat serta untuk menciptakan pesan yang sesuai.

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.02 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.06 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya Nur Asmila akan menjawab pertanyaan dari Fitriani

Sebelumnya kita mengetahui dulu pergertian dari analogik yaitu visual yang menyampaikan sebuah konsep dengan menampilkan yang berbeda dan menyiratkan kemiripan. Contohya : ketika akan turut praktek di lahan kan yang kita hadapi langsung adalah manusia asli tetapi sebelumnya itu kita sudah melakukan yang namanya ujian osca dengan menggunakan phantomnya saja yang memiliki kemiripan.
Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.19 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Bau Susi Astuti, untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang berkebutuhan khusus (tuna netra) dalam hal ini agar mereka mampu membedakan hewan 1 dengan yang lainnya, yaitu dengan cara pengalaman penginderaan, maksudnya begini guru membimbing siswa tersebut untuk meraba, mencium, mendengar suara dari hewan tersebut sehingga siswa tunanetra tersebut memperoleh pengalaman secara nyata dari apa yang telah dipelajarinya.

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.36 , Blogger Raudatul Jannah. mengatakan...

Nama Raudatul Jannah
Klpk 5.
Z akan menjawab soal No 2..

Strategi yang di gunakan dlm literasi visual ada 2, yaitu Input Dan Output.
1. Starategi INPUT:
Suatu starategi untuk mengajarkan kepada siswa/mahasiswa kemampuan untuk menguraikan makan atau memahami visual. Dengan meminta kepada siswa menganalisis sebuah gambar atau mendiskusikan suatu tayangan Video tertentu.
2. Startegi Output
Suatu strategi mengajarkn kemampuan menyandingkan atau membuat visual dengan cara mengadakn persentasi dan diskusi kelompok.dengan minta kepada siswa/mahasiswa menyertakan aspek gambar, obyek dan grapik.

TERIMAKASIH...

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.55 , Blogger Unknown mengatakan...

Terima kasih atas jawaban dari suhartini,saya setuju dengan apa yang anda jelaskan.Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 09.56 , Blogger Raudatul Jannah. mengatakan...

Nama Raudatul jannah
Z akan bertanya kpda saudara Asmila atas jawabanya d atas yang mengatakan " visual dapat MENYEDERHANAKAN INFORMASI, yg suit di jelaskan dengan Kata kata. Bisakah anda memberikan Contoh dari menyederhanakan Informasi yg sulit d jelaskn dengan Kata kata..
Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.04 , Blogger Unknown mengatakan...

saya Fitriani.M akan menjawab pertanyaan dari wa ode suhartini.
maksud dari lambang visual yaitu lambang yang dapat dikatakan sebagai tanda visual yang menyiratkan makna atau maksud tertentu. contohnya untuk lebih mudah mengetahui peningkatan AKI dan AKB di provinsi setiap tahun maka kita membuatnya dalam bentuk grafik

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.22 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya Rahel Lita menambahkan jawaban dari saudari Fitriani yang di sanggah oleh Bau susi, apakah bisa metode visual literasi input dan output di terapkan pada anak tunanetra? jadi anak tunanetra juga membutuhkan strategi pembelajaran dalam pendidikan. Tapi ada prinsip khusus dalam  pendidikan anak tunanetra. Salah satunya adalah memberikan keterampilan khusus agar mereka dapat melakukan mobilitas dengan cepat dan tepat.
Contoh salah satu prinsip
- Prinsip totalitas berarti prisip keseluruhan atau keutuhan. Dalam prinsip ini  pengajar harus secara keseluruhan atau utuh. Keseluruhan dimaksudkan bahwa dalam mengajarkan konsep sedapat mungkin melibatkan keseluruhan indera, sedangkan keutuhan dimaksudkan bahwa konsep yang dikenalkan harus utuh, tidak sepotong – potong. Misalnya, menjelaskan tomat, guru tidak hanya mengenalkan model tomat , tetapi juga harus menunjukkan tomat yang asli, anak disuruh meraba bentuk – bentuk tomat, mencium bau tomat, merasakan tomat, bahkan melengkapinya dengan pohon tomat.

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.33 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya Rahel Lita. Menjawab pertanyaan dari saudari Andi Tenri. Salah satu bagian strategi output yang mempraktekan keterampilan analisis visual, yaitu menulis.

Terima kasih.

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.38 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab pertanyaan dari kak andi tenri mulawati.
salah satu bagian strategi output,contonya mengadakan persentasi dan diskusi kelompok dengan meminta kepada mahasiswa menyertakan gambar,vidio atau grapik di dalam powerpoint.

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.52 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya chintya c.a.s paserang ingin bertanya, pada materi visual ini ada penjelasan saudari mengenai tujuan visual untuk menambah kemampuan kritis dalam gambar, yg ingin saya tanyakan adalah kemampuan kritis seperti ap? Trimakasih.

 
Pada 16 September 2017 pukul 10.58 , Blogger Unknown mengatakan...

saya Fitriani.M akan menjawab pertanyaan dari kelompok 4 no 1.
literasi visual adalah membangun keupayaan untuk memahami, membuat makna, dan berkomunikasi melalui kemudahan visual, biasanya dalam bentuk image atau multimedia.

 
Pada 16 September 2017 pukul 11.00 , Blogger Raudatul Jannah. mengatakan...

Z setuju dengan jawaban suarti pattanga. Do mana seorang guru yg mengajar tuna netra memperkenalakn ciri khas dri bunyi suara hewan tersebut kemudian mengajarkn tekhnik perabaan utk memperkenalkn bentuk dri hewan tersebut. NAmun disini seorang guru pengajar tuna netra harus lebih bekerja keras dan memiliki inovatif/kreatifitas yg tinggi. Krna mengajar siswa tuna netra berbeda dengan siswa yg Normal..
Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 12.06 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Terimakasih ayu jawaban nya sangat membantu😊

 
Pada 16 September 2017 pukul 12.09 , Blogger FITRIANI mengatakan...

Selamat siang ayu saya akan menjawab pertanyaan Anda skill dan kemampuan itu seperti skill dalam membuat gambar objek atau vidio dan kemampuan untuk memahami dan Menganalisa gambar objek atau vidio

Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 13.15 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Terimakasih atas jawabnnya Suharti pattatanga
saya setuju audiens juga bisa ikut serta,tapi harus ada kesepakatan dari keLompok yang maju kan? tidak mungkin audiens tiba - tiba langsung menjawab pertanyaan yang bukan buat dirinya,tapi buat keLompok yang di berikan tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan... dan pertanyaan saya apakah anda yakin audiens yang ikut serta dalam menjawab adalah salah satunya "siswa pendiam atau kurang aktif" seperti yang saya pertanyakan sebeLumnya? Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 13.20 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Terimakasih buat jawabannya Suharti pattatanga

 
Pada 16 September 2017 pukul 13.55 , Blogger Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Fitriani M,sya ingin menyangga jwaban anda bisakah anda jlaskan apa itu keupayaan,image atau multimedia

 
Pada 16 September 2017 pukul 13.55 , Blogger Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Fitriani M,sya ingin menyangga jwaban anda bisakah anda jlaskan apa itu keupayaan,image atau multimedia

 
Pada 16 September 2017 pukul 14.05 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Iya terima kasih untuk sanggahannya,begini yaah saudari Erlis Silvia kan diatas sudah saya jelaskan kesepakatannya setelah kelompok penyaji menyampaikan materinya, audiens dipersilahkan mengajukan pertanyaan sampai 10 pertanyaan yang dicatat oleh moderator tetapi penyaji hanya diperbolehkan menjawab 4 pertanyaan dari 10 pertanyaan tersebut jadi 6 pertanyaan harus dijawab oleh audiens (terutama siswa yang jarang bicara), jadi maksudnya disini audiens (terutama siswa yang jarang bicara) dituntut ikut serta berpartisipsi dalam kegiatan diskusi.

 
Pada 16 September 2017 pukul 14.22 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Melani Kamsurya terkait penjelasan tentang keupayaan, image atau multimedia. Yang pertama yaitu “keupayaan”, “keupayaan” ini sebenarnya berasal dari kata “upaya” yang artinya usaha (untuk mencapai suatu maksud) dan “image atau multimedia” berarti gambar, Cuma kata “multimedia” sering digunakan dalam dunia informatika.

 
Pada 16 September 2017 pukul 15.11 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Terimakasih atas jawabannya hamdiah dan suharti

 
Pada 16 September 2017 pukul 15.35 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya ridni husnah ingin menambahkan jawaban suharti terhadap pertanyaan melani kamsurya yaitu jlaskan apa itu keupayaan,image atau multimedia ?

1. Keupayaan berasal dari kata upaya yang berarti untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya

2. Image adalah representasi grafis dan visual dari beberapa informasi yang dapat ditampilkan pada layar komputer atau dicetak.

3. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika.

 
Pada 16 September 2017 pukul 15.48 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Terima ksih atas jawaban dari saudari Rahel lita dan fitriani M. Sy mengerti mksud jawabannya.

 
Pada 16 September 2017 pukul 15.57 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Sy perwakilan klp 1 menanggapi jawaban dari ridni husnah, bisakh anda memberikan contoh dari salah satu d atas yg no 1?

 
Pada 16 September 2017 pukul 16.03 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy Fitri Kumala Sary akan menanggapi jawaban dari saudari Anastasia Rosalinda, Sri Aryati Artha, dan Nur Ningsih jadi pada dasarnya strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran ilmu kebidanan yaitu dapat digunakan kedua2nya dari strategi input maupun output karena kedua strategi tersebut dapat memudahkan kita mengaplikasikannya sebagai mahasiswi kebidanan. Terima kasih atas jawaban dari teman2 sekalian

 
Pada 16 September 2017 pukul 16.18 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy Fitri Kumala sary akan mencoba menjawab pertanyaan dari Andi Tendri Mulawati mungkin lebih dan kurangnya nanti akan ditambahkan oleh saudari Ridni Husna. Contoh dari keupayaan tersebut diatas misalnya ada ibu hamil yang datang periksa ke pkm tempat kt bekerja dan ternyata ibu hamil tersebut mengalami anemia, kt sebagai bidan mengupayakan agar ibu hamil tersebut tdk mengalami anemia yg lebih berat dengan memberikan tablet Fe dan konseling tentang makanan yg dapat dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia yg lebih berat.

 
Pada 16 September 2017 pukul 17.12 , Blogger Miranty S mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 September 2017 pukul 17.17 , Blogger Miranty S mengatakan...

Assalamualakum
Saya miranty S menjawab pertanyaan no 1

Literasi visual merupakan materi yang d sampaikan oleh guru/dosen dalam bentuk gambar atau video

 
Pada 16 September 2017 pukul 17.28 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy Wiwin Andi sari perwakilan klmpok 7 mncoba menjawab pertnyaan no 1.
Literasi visual adalah kemampuan untuk memahami pembelajaran menggunakan gambar dan suara termaksud pula kemampuan untuk berpikir, belajar serta mengekspresikan suatu pesan

 
Pada 16 September 2017 pukul 17.51 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

Terimakasih atas jawabannya suharti pattatanga,yang saya kutip dari jawaban anda berarti sang pendidik harus memahami peserta didiknya? trus bagaimana cara anda menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik yang berada jauh dari tempat pendidikan sang anak,sehingga prinsip - prinsip visual ini dapat anda terapkan? Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 17.58 , Blogger Erlis Silvia Rusli mengatakan...

saya Erlis Silvia Rusli, saya mencoba menjawab pertanyaan no 1 menurut pemahaman saya literasi visual adalah seperangkat kemampuan/skill yang diperlukan dalam proses
menginterpretasikan materi-materi atau objek yang hadir dalam bentuk visual.Terimakasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 18.54 , Anonymous Jeni Mari mengatakan...

NAma : Jeni Mari

Saya akan menjawab pertanyaan no 1.
Yang saya ketahui tentang literasi visual adalah proses belajar mengajar yang menggunakan metode gambar,agar mudah di mengarti oleh siswa.

 
Pada 16 September 2017 pukul 19.18 , Blogger Jeni Mari mengatakan...

Nama : Jeni Mari

Saya akan menjawab pertanyaan no 2.
Yang saya ketahui tentang strategi yang di gunakan untuk mengajarkan laterasi visual yaitu
1. Kemampuan mengurai makna yaitu mengajarkan kemampuan memahami dan menafsirkan gambar. Beberapa hal yang di pengaruhi yaitu usia, budaya, dan prefensi anak.
2. Kemampuan menyandingkan visual yaitu kemampuan lebih lanjut dari literasi visual untuk memproduksi gambar tertentu saja, seseorang akan dituntut untuk mengaktifkan kemampuan berpikir dan berimajinasi.

Terima kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 19.44 , Blogger Suharti Pattatanga mengatakan...

Terima kasih sanggahannya saudari Erlis Silvia, untuk menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dibutuhkan komunikasi, nahh jadi bagaimana dengan orang tua peserta didik yang berada jauh dari pendidikan sang anak? Karena terpisah jarak, orang tua hendaknya tetap menjadi pendamping jarak jauh, dimana tetap sebagai pendidik bagi anaknya meski tidak secara langsung. Orang tua dapat membagi peran keorangtuaan dengan wali siswa seperti anggota keluarga lainnya apa lagi di era zaman sekarang jarak bukanlah suatu hambatan dalam berkomunikasi mengingat teknologi sekarang sudah sangat canggih.

 
Pada 16 September 2017 pukul 20.03 , Blogger Jeni Mari mengatakan...

Nama : Jeni Mari

saya mau menyangga jawaban dari saudari Wiwin, di atas anda mengatakan belajar serta mengekspresikan suatu pesan.
bisakah anda berikan contoh dari mengekspresikan suatu pesan???

Terima Kasih

 
Pada 16 September 2017 pukul 20.15 , Blogger Jeni Mari mengatakan...

Nama : Jeni Mari

saya mau menyangga pertanyaan dari saudari Hamdiah Anas,
yang ingin saya tanyakan
bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik jika kita mempunyai siswa yang tunanetra???

Terima Kasih

 
Pada 17 September 2017 pukul 05.37 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

Sedikit sya akan bretanya kepada saudara jeni mari, knapa kemampuan mengurai makna di pengaruhi oleh usia, budaya,dan prefensi anak..!!! Bisa di jelaskn dn berikan contohnya....

 
Pada 17 September 2017 pukul 05.44 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

Saya perwakilan dari kelompok 4 syaakan menjawab pertanyaam dari saudara melani kamsurya yaitu apa yag dimaksud keupayaan menyampaikan pesan, imege atau multimedia...maksudnya keupayaan disini bagaiamna kita sebagai pendidik atau dosen berusaha menyampaikan suatu mata pelajaran atau materi dengan cara melalui gambar ( image ) atau vidio (multimedia ) gunanya untuk memudahkan siswa lebi cepat mengerti atau memahami materi yg dosen bawakn dengan cara metode ini ( visual)

 
Pada 17 September 2017 pukul 05.54 , Blogger Nur Ningsih mengatakan...

Saya akan menjawab pertanyaan dari saura andi tenri..salah satu contoh dari image yaitu misalnya kita mau memperkenalkan bagian bagian alat reproduksi kepada mahasiswa kita bisa menggunakan metode gambar..mahasiswa akan lebi cepat mengetahui bagian bagian tersebut jika kita langsung memperlihatkan gambarnya ketimbang kita menggunakan metode ceramah mahasiswa akan lambat mengetahui dan butuh waktu lama karna mahasiswa disini hanya menghayalkn bagaiamana bentuk dari bagian bagian tersebut..

 
Pada 17 September 2017 pukul 15.58 , Anonymous Anonim mengatakan...

Saya nur asmila akan mencoba menjawab, kemampuan kritis yang dimaksud adalah kemampuan yang cepat untuk meransang daya tangkap dalam setiap hal atau materi yang dipaparkan setelah disampaikan lewat visual atau gambar. Terima kasih

 
Pada 17 September 2017 pukul 17.39 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab pertanyaan dari jeni mari.
caranya pendidik mendorong siswa untuk melibatkan semua alat indera secara terpadu dalam memahami sebuah konsep. Misalnya saja, untuk mendapatkan gambaran tentang kucing, anak tunanetra harus melibatkan indera perabaan untuk mengenali bentuk dan ukuran, sifat permukaan dan kehangatan. Selanjutnya harus memanfaatkan pendengaran untuk mengenali suara kucing. Bahkan anak tunanetra bisa memanfaatkan penciumannya, contohnya untuk mengenali bau khas makanan.

 
Pada 17 September 2017 pukul 17.50 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab pertanyaan dari bau susi astuti.
seperti yang saya jawab dari pertanyaan jeni mari tadi. caranya dengan guru mendorong siswa untuk melibatkan semua alat indera secara terpadu dalam memahami sebuah konsep. Misalnya saja, untuk mendapatkan gambaran tentang kucing, anak tunanetra harus melibatkan indera perabaan untuk mengenali bentuk dan ukuran, sifat permukaan dan kehangatan. Selanjutnya harus memanfaatkan pendengaran untuk mengenali suara kucing. Bahkan anak tunanetra bisa memanfaatkan penciumannya, misalnya untuk mengenali bau khas makanan.

 
Pada 17 September 2017 pukul 18.21 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab sanggahan dari saudari jeni mari.
contohnya dalam pembelajaran bernyanyi, lagu yang digunakan adalah lagu yang disukai oleh siswa, pemutaran lagu dapat dilakukan dengan menggunakan audio visual atau media lainnya, Sewaktu pemutaran lagu siswa mengikuti lagu tersebut dan diberikan keleluasaan untuk menyanyikan lagu berdasarkan ekspresi yang mereka miliki, kemudian Setelah bernyanyi bersama-sama diringi dengan pemutaran lagu model guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang isi/pesan yang terdapat pada lagu. setelah siswa menemukan isi pesan, guru memberikan penjelasan sederhana tentang posisi bernyanyi, pernafasan yang benar, pengucapan yang benar dan sikap menyanyikan lagu dengan benar.

 
Pada 17 September 2017 pukul 18.58 , Blogger Rosalinda mengatakan...

sama2 fitri

 
Pada 17 September 2017 pukul 19.03 , Anonymous Jeni Mari mengatakan...

Terima kasih jawabannya fitria.

 
Pada 17 September 2017 pukul 19.11 , Blogger Rosalinda mengatakan...

baik, trima kasih saudara Suhartati Pattatanga, saya bisa memahaminya.

 
Pada 17 September 2017 pukul 19.21 , Blogger Rosalinda mengatakan...

Baik Fitriani terima kasih atas tanggapannya.
saya akan mencoba menjawabnya.
jadi : Visual analogik yaitu visual yang menyampaikan sebuah konsep dengan menampilkan yang berbeda dan menyiratkan kemiripan.
misalnya saya sedang menjelaskan tentang fungsi HB (Hemoglobin)ialah mengikat O2 lalu diedarkan keseluruh tubuh, nah karena mahasiswa kurang memahami maka saya menggunakan visual analogik : jadi funsi HB itu hampir sama seperti alat transportasi (mobil) yang mengantar bahan makanan dari toko A ke Toko B.
disitu sangat berbeda tetapi mengisyaratkan hal yang sama .
contoh kedua: saya ingin menjelaskan kepada mahasiswa tentang pentingnya Energi Listrik pada perangkat komputer, tetapi agar mahasiswa kesehatan mudah memahami, saya kemudian memberi penjelasan tentang : seorang manusia tidak bisa hidup dengan baik tanpa makanan dan minuman yang kemudian menghasilkan energi agar manusia tersebut mampu bertahan hidup.
terima kasih Fitriani.

 
Pada 17 September 2017 pukul 20.21 , Blogger Unknown mengatakan...

Apakah jika hnya di berikan materi visual tersebut, benar2 efektif untuk menambah kemampuan kritis seseorang ?

 
Pada 17 September 2017 pukul 20.36 , Anonymous Anonim mengatakan...

Nur Asmila
Terima kasih sanggahannya Raudatul
Arti dari menyederhanakan informasi yaitu dengan lewat gambar tidak perlu lagi diberikan kata-kata untuk objek tertentu. Contoh : gambar kipas angin yang diliat langsung itu lebih cepat kita cermati daripada harus menjelaskan lewat kata-kata bahwa benda apa yang berputar dan dapat digunakan sebagai pendingin ruangan. Terima kasih

 
Pada 17 September 2017 pukul 20.46 , Anonymous Anonim mengatakan...

Sangat efektif untuk menambah kemampuan kritis seseorang, sebagai contoh di mana seseorang untuk lebih cepat menangkap makna ketika kita memberikan gambar di suatu persentasi daripada tidak.
Terima kasih

 
Pada 17 September 2017 pukul 20.49 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya chintya c.a.s paserang dari ke kelompok 2 akan coba menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2.

No 1.
Jadi literasi visual adalah kemampuan siswa dalam menganalisis ap yang terkandung dalam materi yang berupa gambar maupun video.

No 2.
Strategi input: membantu peserta didik untuk memecahkan kode, atau “membaca” visual secara mahir dengan mempraktekan keterampilan analisis visual. (Misalnya, melalui analisis gambar dan diskusi film dan program video).
Strategi output: membantu peserta didik untuk mengkodekan, atau "menulis'', visual, untuk mengekspresikan diri mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. (Misalnya, melalui perencanaan dan memproduksi presentasi foto dan video). Trimakasih

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.08 , Blogger Unknown mengatakan...

terima kasih atas jawaban dari Nur Ningsih,tapi bisakah anda memberikan contoh dari ke 5 poin yang anda maksudkan?

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.09 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Terima ksih atas jwabannya saya mengerti saudari Nurningsih

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.11 , Blogger Unknown mengatakan...

terima kasih Hamdiah anas atas jawabannya...

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.14 , Blogger Unknown mengatakan...

terima kasih suharti pattatanga atas pejelasan yang sudah anda berikan.saya sudah mengerti

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.16 , Blogger Unknown mengatakan...

iya sama-sama fitiani,,

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.17 , Blogger Unknown mengatakan...

Saya Rahel Lita, menjawab pertanyaan dari Ningsih..
Kenapa kemampuan mengurai makna dipengaruhi oleh usia, budaya, dan prefensi anak?
Kemampuan mengurai makna yaitu mengajarkan kemampuan memahami dan menafsirkan gambar kenapa di pengaruhi oleh usia karena kita semua adalah orang-orang yang mengambil bagian dalam komponen literasi visual. contoh dari kegiatan mengambil dan mengedit gambar di instagram untuk dibagikan dengan keluarga dan teman-teman yang jauh, menggunakan emoticon dalam percakapan dengan teman-teman. Lalu kenapa di pengaruhi oleh budaya, contoh beberapa sekolah di luar negeri, para guru mencoba menggunakan lebih banyak teknologi di dalam kelas. Sekolah tersebut membangun situs web yang mirip dengan facebook, sehingga semua guru dan siswa menjadi anggota di web tersebut. Guru bisa membuat grup untuk kelas mereka. Dari sini, mereka bisa memposting PR, memulai diskusi, dan berkomunikasi dengan orang tua. Untuk prefensi anak, maksud dari prefensi anak yaitu kesukaan anak. Saat ini anak-anak sekarang dipengaruhi oleh permainan video, media sosial, televisi, dan banyak lagi. Media sosial tidak hanya digunakan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Terbukti saat ini telah banyak siswa yang memiliki facebook dan instagram, dan juga hp untuk memungkinkan mereka mengakses situs-situs tersebut..

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.22 , Blogger Unknown mengatakan...

saya akan menjawab sanggahan dari fitriani,yah tidak begitu juga maksudnya.maksudnya itu kita harus mengajar menggunakan metode sesuai kemampuan siswa nya jadi kita harus menerapkan metode metode yang bisa mencakup keseluruhan dari berbagai gaya belajar masing masing mahasiswa itu.jadi jika mahiswa ada 40 dengan gaya belajar yang berbeda kita tidak perlu repot repot menggunakan gaya belajar sebanyak 40 juga cukup ambil beberapa metode yang bisa mencakup keseluruhan dari gaya belajar itu.

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.31 , Blogger Unknown mengatakan...

saya ingin menanggapi jawaban dari anastasya,
dari contoh yang sudah anda jelaskan bisakah berikan penjelasan dari interpretif.karena saya masih kurang paham dan bisa kah anda memberikan contoh yang lebih kongkrit dan terperinci?
makasih,,

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.37 , Blogger Unknown mengatakan...

saya ingin bertanya kepada ayu puspitasari,tadi anda menjelaskan tentang :Di era teknologi telah banyak program berbasis kumputer yang bisa digunakan untuk membuat gambar-gambar dengan berbagai tujuan,pertanyaan saya bagaimana dengan seseorang yang tidak mengerti dengan program komputer seperti yang berada di wilayah terpencil.

 
Pada 17 September 2017 pukul 21.42 , Blogger Unknown mengatakan...

saya sangat setuju dengan jawaban dari chintya,dan saya cukup mengerti dengan penjelasan nya.
makasih,,

 
Pada 18 September 2017 pukul 14.23 , Anonymous Anonim mengatakan...

Sangat efektif untuk menambah kemampuan kritis seseorang, sebagai contoh di mana seseorang untuk lebih cepat menangkap makna ketika kita memberikan gambar di suatu persentasi daripada tidak.
Terima kasih

 
Pada 18 September 2017 pukul 22.02 , Blogger Rha💞🅰️📚💞❤️✍️❤️💞 mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 18 September 2017 pukul 22.25 , Blogger Rha💞🅰️📚💞❤️✍️❤️💞 mengatakan...

Saya dari kelompok 1 atas nama Atira.
Menjawab pertanyaan No.1

Literasi Visual merupakan suatu pedoman yang digunakan untuk berbagai jenis kegiatan di bidang pendidikan dalam mengamati,menggambarkan dan melihat serta mengintegrasikan segala informasi dalam pendidikan untuk mengembangkan media pembelajaran dengan baik.

 
Pada 19 September 2017 pukul 07.37 , Blogger Andi Tenri Mulawati mengatakan...

Sy akan bertanya sama saudari Atira midy.jenis kegiatan apa saja itu? Bisakah anda mncantumkan salah satu contohnya?

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda