BAHAN DISKUSI KELAS B D4 STIKES MEGA REZKI MAKASSAR
Petunjuk:
- Bacalah ringkasan bahan pembelajaran berikut ini secara komprehensif!
- Setiap kelompok menjawab beberapa pertanyaan berikut, kemudian memposting pada kolom komentar.
- Setiap kelompok menanggapi posting tersebut sebanyak satu kali dan tiap mahasiswa menanggapi hasil komentar kelompok lain sebanyak dua kali atau lebih.
- Bagi mahasiswa yang memberikan posting lebih dari dua kali, akan diberikan tambahan skor.
- Semua mahasiswa dapat membaca referensi lain untuk menambah wawasan tanpa plagiat, atau mengambil sebagaian atau seluruhnya pendapat orang yang tidak disertai namanya.
MODEL ASSURE
Penelitian
terkini mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran yang bermedia teknologi dapat
meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka terhadap belajar, dan evaluasi
dari pengalaman belajar mereka. Teknologi juga dapat membantu untuk
meningkatkan interaksi antar pengajar dan pelajar, dan membuat proses belajar
yang berpusat pada pelajar (student oriented). Dengan kata lain, penggunaan media
menggunakan audio visual atau komputer media dapat membantu siswa itu
memperoleh pelajaran bermanfaat.
Model ASSURE adalah salah satu model
yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses
pembelajaran secara efektif. Model ASSURE pada pelaksanaannya memadukan
penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi dengan melakukan
perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan masalah dan membantu
mempermudah menyampai-kan pembelajaran. Karena proses pembelajaran itu merupakan
proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang perlu dilakukan dengan
pendekatan sistematis.
Tahapan-tahapan model Assure yaitu Analyze learner (analisis
pembelajar) Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui
kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan
pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. State standars and objektives (menentukan
standard dan tujuan) Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan
tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperolah
suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran perlu memperhatikan
dasar dari startegi, media dan pemilihan media yang tepat.
Model ASSURE
pengembangan media dan teknologi yaitu memilih strategi, teknologi dan media,
langkah selanjutnya dalam menyusun mata pelajaran yang efektif yang mendukung
pembelajaran melalui penggunaan teknologi dan media yang sesuai adalah
pemilihan strategi, teknologi dan media pelajaran. Menggunakan teknologi dan
media, tahap ini melibatkan
perencanaan peran anda sebagai guru dalam menggunakan teknologi dan media.
Untuk melakukan ini ikuti proses “5P” : pratinjau ( preview ) teknologi dan
media, siapkan (prepare) teknologi dan media, siapkan (prepare) lingkungan,
siapkan (prepare) pembelajar, menyediakan (provide) pengalaman belajar.
Menyiapkan teknologi dan media, selanjutnya anda harus menyiapkan teknologi dan
media yang akan mendukung aktifitas pengajaran anda. Langkah pertama adalah
mengumpulkan seluruh perlengkapan yang akan anda butuhkan. Tentukan urutan
penggunaan materi-materi tersebut dan apa yang akan anda lakukan dengan
tiap-tiap materi tersebut. Mungkin bermanfaat untuk menyimpan satu daftar
materi dan perlengkapan yang di perlukan untuk tiap mata pelajaran dan sebuah
garis besar urutan presentasi dari kegiatan tersebut.
Pertanyaan :
1. Apakah yang ada ketahui mengenai pengaplikasian Model ASSURE
dan teknologi pembelajaran ?
2. Apakah ada tahapan – tahapan lain yang anda ketahui
mengenai model ASSURE dan jelaskan ?

62 Komentar:
Saya atas nama Andi tenri mulawati mncoba mnjawab:
Model assure sala satu petunjuk dan perencanaan yg bisa membantu utk bagaimna cara merencanakan,mngidentifikasi,menentukan tujuan,memilih metode dan bahan serta evaluasi.
Nah,model assure ini merupakan rujukan bgi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam membelajarkan yg dirsakan dan d susun secara sistematis dgn mengidentrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran yg efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Saya perwakilan dari kelompok 4 atas nama nur ningsih akan menjawab pertanyaan bagian kedua yaitu apalah ada tahapan lain yang anda ketahui tentang model assur...dari rangkuman di atas yang sya baca model ASSURE yang dijlskan cuma dua yaitu menganalisis pembelajarn dan menyatakn standar dan tujuan..yang saya ketahui masi ada 4 tahapan lain mengenai model ASSURE yaitu :
1. Memilih strategi, teknologi, media, dan materi yaitu membangun jembatan diantara kedua titik tersebut dengan memilih strategi pembelajaran, teknologi dan media yg sesuai, kemudian memutuskan materi untuk menetapkan pilihan2 tersebut
2. Menggunakan teknologi, media dan material yaitu Mengikuti peroses preview, prepare ( media, lingkungan, dan pembelajar, previde)
3. Mengharuskan partisipasi pembelajar, agar efektif pengajaran seharusnya mengharuskan keterlibatan aktif mental para pembelajar.
4. Mengevaluasi dan merevisi, sekiranya terdapat ketidak cocokan antara tujuan belajar dan hasil hasil siswa, kita sebaiknya merevisi rencana mata pelajarn untuk membahas area area pertimbanagam tersebut..
Maaf saya (suharti pattatanga) menyanggah pernyataan jawaban dari andi tenri mulawati bahwa "model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik". Mengapa model assure dijadikan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik?
Terima kasih
Saya hamdiah anas perwakilan dari kelompok 3 akan menjawab pertanyaan no 1
Model Assure merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru/dosen sebelum pembelajaran itu dilakukan, sehingga nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, maksimal dan tepat. Jadi ASSURE model memberikan kemudahan atau cara untuk membantu guru/dosen dalam mempersiapkan pembelajaranya agar menjadi lebih terarah dan menuju pada sasaran yang tepat dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Model ASSURE merupakan langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan terknologi dan media. Model ASSURE menggunakan tahap demi tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat dilihat dari nama model tersebut, yaitu ASSURE.
Menurut Smaldino A yang berarti Analyze learners, S berarti State standard and Objectives, S yang kedua berarti Select strategi, technology, media, and materials, U berarti Utilize technology, media and maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti Evaluated and revise.
Kelompok 1 : Rahel Lita
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 2.
Yang saya ketahui tahapan-tahapan model ASSURE ada 6, yaitu :
1. Analyze Learner(Analisis Pembelajar) dalam menganalisa, pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal.
2. State Standars and Objectives (Menentukan Standard Dan Tujuan) ini adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
3. Select Strategies Technology, Media,and Materials (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar) Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.
4. Utilize Technology, Media and Materials (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar) Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
-Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)
-Mempersiapkan bahan
-Mempersiapkan lingkungan belajar
-Mempersiapkan pembelajar
-Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
5. Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan memberi informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, dimana para siswa akan menerima umpan balik informative untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar.
6. Evaluate and Revise(Mengevaluasi dan Merevisi) Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.
Terima Kasih.
Saya hamdiah anas
akan menjawab sanggahan dari suharti
sanggahannya yaitu : Mengapa model assure dijadikan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik?
Yaitu :
1. Model assure model yang sederhana , sehingga mudah untuk diterapkan
2. Dapat dikembangkan sendiri oleh guru/dosen.
3. Komponen KBM (kegiatan belajar mengajar) lengkap.
4. Peserta didik pun dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
Dilihat dari sistem modelnya dari model-model yang lain,model ASSURE ini sangat simpel.
nama : Suharti Pattatanga
kelompok : 6
jawaban untuk pertanyan nomor 1 :
Model pembelajaran ASSURE adalah model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun kelompok. Dan untuk pengaplikasiannya bisa diliat dari gaya belajar misalnya begini, saya mengajar dikelas X yang mana siswanya itu mempunyai gaya belajar yang beragam. Ada siswa yang suka gaya belajar visual, audio dan gaya belajar kinestika. Oleh sebab itu variasi dan kreativitas guru dalam pembelajaran sangat diperlukan. Saya menemukan gaya belajar yang diperlihatkan siswa yaitu gaya belajar visual atau pada ketajaman penglihatan. Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untk kemudian bisa mempercayainya. Nahh disinilah perlunya kita sebagai tenaga pengajar mengaplikasikan atau menerapkan model pembelajaran ASSURE.
Terima kasih untuk jawabannya Hamdiah Anas
*Dikutip sebagian dari Yoko`Blog
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Kelompok 5:Reny Anggraeni Alnur
Mencoba menjawab soal no.2
Model ASSURE merupakan langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan terknologi dan media. Model ASSURE menggunakan tahap demi tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat dilihat dari nama model tersebut, yaitu ASSURE. Menurut Smaldino (2007:86) A yang berarti Analyze learners, S berarti State standard and Objectives, S yang kedua berarti Select strategi, technology, media, and materials, U berarti Utilize technology, media and maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti Evaluated and revise.
Langkah pertama dalam merencanakan ruang kelas adalah dengan mengindentifikasi dan menganalisis karakteristik pebelajar yang disesuaikan dengan hasil belajar. Jawaban sementara terhadap identifikasi dan analisis ini akan menjadi pemandu dalam mengambil keputusan saat merancang kegiatan pembelajaran. Yang perlu diperhatikan adalah karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik seperti pengetahuan, kemampuan dan sikap serta memperhatikan gaya belajar.
Langkah kedua dengan menyatakan standard an tujuan pembelajaran yang spesifik untuk kegiatan yang dilakukan. Tujuan yang dinyatakan dengan baik akan memperjelas tujuan, perilaku yang diinginkan, kondisi dan kinerja yang akan diamati dan tingkat pengetahuan atau kemampuan baru yang akan dikuasai pebelajar.
Langkah ketiga setelah menganalisis dan menyatakan standard an tujuan pembelajarann, maka tugas selanjutnya adalah membangun jembatan diantara keda titik tersebut dengan memilih strategi pengajaran, teknologi dan media yang disesuaikan, serta memutuskan materi yang akan diberikan.
Langkah selanjutnya adalah dengan melibatkan peran pembelajar untuk menggunakan terknologi, strategi dan materi untuk membantu pebelajar mencapai tujuan belajar. Dan dalam melibatkan peran guru sebagai fasilitator.
langkah kelima dengan melibatkan partisipasi pebelajar. Agar efektif, pengajaran sebaiknya mengharuskan keterlibatan aktif secara mental. Sebaiknya aktivitas yang terjadi itu memungkinkan pebelajar menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima umpan balik. Pada prakteknya bias saja melibatkan kemandirian pebelajar, pengajaran yang dibantu komputer, kegiatan internet atau kerja kelompok.
Sedangkan langkah terakhir adalah mengevaluasi dan merevisi. Setelah melaksanakan pembelajaran di ruang kelas, penting untuk mengevaluasi dampak kegiatan yang telah berlangsung terhadap pebelajar. Penilaian sebaiknya tidak memeriksa tingkat dimana pebelajar dapat mencapai tujuan belajar, namun juga memeriksa keseluruhan proses pengajaran dan dampak penggunaan teknologi dan media. Hal itu dapat dicocokkan antara tujuan belajar dan hasil belajar pebelajar.
Terima kasih.
Saya fitriani akan bertanya dari jawaban Rachel, pada tahap yang ke 5 bertujuan agar siswa berpartisipasi terhadap materi dan media yang di tampilkan pertanyaan nya bagaimana jika tujuan dari tahap ini tidak tercapai ?
Terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
saya FITRIANI.M dari klompok 2 menyanggah jawaban saudari NUR NINGSIH. Di sini anda menjelaskan salah satu tahap model assure, yaitu mengharuskan partisipasi pembelajar. Bagaiamana cara anda menentukan keberhasilan belajar para pembelajar dengan menggunakan tahap ini ?
Nama : Nur Asmila
Kelompok : 4
Saya akan menawab pertanyaan nomor 1
Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta pembelajar di lingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan Media dalam kelas.
Terima kasih
Dari pernyataan anda bahwa model assure itu terfokus pada daya tangkap penglihatan, terus bagaimana dengan mahasiswa yang gaya belajarnya kurang pada daya tangkap penglihatannya, masih bisa diterapkan metode assure atau tidak ?
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Terima kasih sanggahannya Nur asmila. Begini yaa sya tidak mengatakan bahwa model pembelajaran assure itu hanya terfokus pada daya tangkap penglihatan atau visual tetapi untuk pengaplikasiannya salah satunya yaitu bisa dilihat dari gaya belajar siswa seperti yang sya sebutkan diatas tadi bahwa dalam kelas X tersebut sya menemukan gaya belajar visual pada kelas tersebut, maka dari itu apabila kita selaku pengajar mendapatkan siswa dengan gaya belajar yg seperti itu berarti kita harus memperlihatkan bukti-bukti yang nyata terlebih dahulu agar mereka paham karena mereka lebih mengandalkan penglihatan. Namun pada siswa yang gaya belajarnya diluar dari gaya visual yang sya jelaskan tadi tetap saja masih bisa diterapkan model pembelajaran assure. Kenapa? Karena model pembelajaran assure ini sederhana dan bisa dikembangkan sendiri oleh si pengajar/guru.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Saya ingin menyakan point kelima di mana ketelibatan aktif secara mental yang di maksud itu dapat di jelaskan?? Serta apakah ada tolak ukur seseorang itu dikatan aktif secara mental. Terima masih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama : wahyu utami
Klmpk : 6
Sy ingin bertanya kepada saudari nur asmila,, dr pnjelasan anda di atas ad di sebutkan bahwa model assure di kembangkan agar mnciptakn model pembelajaran yg efektif dan efisien,,,prtnyaan sy apakh model pmbelajaran tersebut bsa mnjamin keberhasilan untuk mnciptakan aktvtas pmblajaran yg efektif dan efisien??? Trm ksh 😊😊
Nama: nur afishatur rahmah
Kelompok : 4
Sya bertanya kepda saudari reny anggreani. Bagaimna cara kta mengindentifikasi dan menganalisis karakteristik belajar di dalam kelas ?
Terimah kasih
Nama : nur afishatur rahmah
Kelompok : 4
Sya menjawab pertayaan nomor 1.
Model pembelajaran ASSURE ini merupakan model perencanaan pembelajaran di dalam kelas yang memadukan tekhnologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan pembelajaran siswa.
Terima kasih sanggahannya saudari wahyu utami. Begini menurut saya Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah penggunaan metode-metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan peserta didiknya agar dalam pembelajaran yang dilakukan dapat lebih variatif dan berjalan lancar. Penggunaan model pembelajaran ini juga disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga kesesuaian antara keduanya dan semua komponen menjadi tepat guna. Misalnya saja dalam pelaksanaan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima dari guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Sya kelompok 1 (Bau Susi astuti)
Sy akan menyanggah jawaban dri Nur Ningsih
Dari tahapan-tahapan yang anda jelaskan apakah ada kelemahan di setiap tahapan tersebut?
Wa ode suhartini kelompok 5
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama :Raudatul jannah
Klpk :4
Say akan menjawab pertanyaan no 1
Model assure merupakan sebuah prosedur panduan pembelajaran untuk mendesain perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang akan di berikan kpda siswa/mahasiswa dengan melalui erncanaanmen mengkombinasikan antara materi, metode dan media. Dimana setiap melakukan kegiatan belajar mengajar disamping guru/dosen memberikan materi, guru/dosen juga harus menyertakan metode dan media yang dibutuhkan. Sehingga dengan model ASSURE akan membuat kegiatan belajar siswa/mahasiswa semakin efektif.
Terimakasih
Sy pendapat dengan apa yg dikatakan dengan hamdia anas bahwa model assure itu sangatlah sederhana sehingga mudah d terapkan. Terima ksih atas sanggahan suharti pattatanga.
Nama : Suharti Pattatanga
Kelompok : 6
Saya akan menjawab sanggahan dari saudari Nur Afishatur Rahmah tentang cara mengidentifikasi dan menganalis belajar di dalam kelas. Yang pertama kita harus mengenal dlu macam-macam karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa, yg pertama karakteristik kemampuan awal siswa, misalnya adalah kemampuan intelektual, kemampuan berpikir, kemudian yg kedua karakteristik latar belakang dan status sosial, dan yang terakhir karakteristik perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, minat. Dari karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa ini, guru dapat menentukan data-data apa saja yang perlu diketahui informasinya dan digali dari peserta didik sehingga guru dapat memantau segala perubahan keadaan yang ada pada siswa baik sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran, hingga paska pembelajaran dan evaluasi.
Saya Rieka Angela kadang, perwakilan kelompok 5...
Sesuai dengan pernyataan anda,pembelajaran bersifat praktis dan mudah untuk dimengerti...
Coba anda berikan contoh pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah untuk diimplementasikan dalam aktivitas proses pembelajaran yang baik...
Terima kasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari wa ode suhartini,
Pada poin no.5 tentang keterlibatan aktif secara mental yg dimaksud disini yaitu:aktif disini yaitu Bagaimana mahasiswa mampu merespon pelajaran yg diberikan oleh dosen dan ada respon timbal balik antara dosen dan mahasiswa.sedangkan mental disini yaitu bagaimana keberanian mahasiswa dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan yg diberikan oleh dosen dalam proses pembelajaran baik antara dosen dengan mahasiswa ataupun dalam proses diskusi.
Kemudian mengenai ada tidaknya tolak ukur seseorang dikatakan aktif secara mental,jawabnya yaitu tidak,tetapi dalam proses pembelajaran,kita dapat menilai bagaimana keaktifan,keberanian dan antusias mahasiswa dalam merespon pelajaran yg diberikan dengan cara proses tanya jawab baik mahasiswa dengan dosen ataupun dalam.proses diskusi kelompok.
Terima kasih.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama: Murniati. B
Kelompok: 4
Saya akan menjawab pertanyaan No. 1
Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta pembelajar di lingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan Media dalam kelas.
Terima kasih sanggahannya saudari Rieka Angela Kadang. Saya akan memberi contoh pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah untuk diimplementasikan dalam aktivitas proses pembelajaran yaitu, seperti metode mengajar diskusi yang mana peran guru dikelas cuma sebagai fasilitator dan mengamati proses berlangsungnya diskusi. Di metode mengajar diskusi ini guru bisa melihat dan menilai langsung keaktifan dari siswanya.
menurut yang saya ketahui kelemahan dari tahapan tahpan model pembelajaran assure itu terganttung dari indiviualnya (tenaga pengajar ) dan tempat mengajar. yang pertama dari tenanga pengajar yaitu kurangnya kreatifitas tenanga pengajar dalam menerapkan metedo pembelajran assure. yang kedua dari tempat mengajar yaitu jika tempat mengajarnya di daerah terpencil atau di pelosok tenttu saja untuk mendapatkan media yang ingin digunakan untuk menerapkan metode ini susah untuk dijangkau.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Saya vetti astuti indriani mulia mencoba menjawab pertanyaan dari saudara fitriani. Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif atau dapat tercapai dengan baik, Pengajar juga harus memiliki pengalaman dan praktik daripada hanya sekedar mengetahui dan memahami informasi. Sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman autentik yang relevan, di mana para siswa akan menerima umpan balik informatif, respons yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana mereka telah mencapai tujuan dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka.
Misalnya seorang pengajar penting untuk mengharuskan partisipasi siswa melalui praktik langsung dengan teknologi dan kemampuan baru. Misalnya belajar teknologi pengajar langsung melibatkan siswanya berperan langsung dalam memanfaatkan teknologi
saya akan menjawab sanggahan dari saudara Fitriani M. Yaitu bagaiamana cara kita menentukan keberhasilan belajar para pembelajar dengan menggunakan tahap ini yaitu dengan cara melakukan tahapan terkhir yaitu evaluasi dan revisi
Saya setuju dengan apa yg sudah di jelaskan oleh suhartini pattatanga.tentang bagaimana cara kita mengidentifikasi dan menganalisis karakter belajar didalam kelas,
Sedikit tambahan dari saya yaitu:
Kita kembali dulu ketujuan mengidentifikasi dan menganalis karakter belajar yaitu untuk menerima mahasiswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan dan kemampuan mahasiswa tersebut.
Dengan cara:
1.mempelajari karakter setiap masing-masing individu yg diajar,untuk mengetahui bakat,minat,sikap,motivasi belajar,kemampuan brfikir,dan kemampuan awal yg di milikinya dengan cara memperhatikan,menilai,melakukan tanya jawab (tes awal) dan melakukan tukar pikiran( sharing).
2.setelah kita mengetahui karakter masing-masing individu barulah kita bisa memutuskan mau menggunakan metode atau cara belajar yg seperti apa didalam kelas tersebut,sehingga kita dapat mewujudkan proses pembelajaran yg baik dan menyenangkan di dalam kelas.
Terima kasih.
saya akan coaba menjawab pertanyaan dari saudara FITRIANI pertanyaannya yaitu pada tahap yang ke 5 bertujuan agar siswa berpartisipasi terhadap materi dan media yang di tampilkan pertanyaan nya bagaimana jika tujuan dari tahap ini tidak tercapai
jawaban : yaitu sekiranya terdapat ketidak cocokan antara tujuan belajar dan hasil hasil siswa, kita sebaiknya merevisi rencana mata pelajarn untuk membahas area area pertimbanagam tersebut..
Reny anggraeni alnur,kelompok 5
Sedikit sanggahan,di atas sudah di jelaskan bahwa perencanaan pembelajaran didalam kelas itu memadukan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan pembelajaran siswa,pertanyaan saya,bagai mana cara kt meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan media pada daerah/wilayah yg minim teknologi dan media.semntara salah satu tujuan pembelajaran yaitu untuk mendapatkan pelajaran dan informasi yg merata.jadi bagaimana buat yg ada di daerah pelosok atau terpencil?
Terima kasih,
Reny anggraeni alnur,kelompok 5
Sedikit sanggahan,di atas sudah di jelaskan bahwa perencanaan pembelajaran didalam kelas itu memadukan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan pembelajaran siswa,pertanyaan saya,bagai mana cara kt meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan media pada daerah/wilayah yg minim teknologi dan media.semntara salah satu tujuan pembelajaran yaitu untuk mendapatkan pelajaran dan informasi yg merata.jadi bagaimana buat yg ada di daerah pelosok atau terpencil?
Terima kasih,
Saya setuju dengan apa yg sudah di jelaskan oleh suhartini pattatanga.tentang bagaimana cara kita mengidentifikasi dan menganalisis karakter belajar didalam kelas,
Sedikit tambahan dari saya yaitu:
Kita kembali dulu ketujuan mengidentifikasi dan menganalis karakter belajar yaitu untuk menerima mahasiswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan dan kemampuan mahasiswa tersebut.
Dengan cara:
1.mempelajari karakter setiap masing-masing individu yg diajar,untuk mengetahui bakat,minat,sikap,motivasi belajar,kemampuan brfikir,dan kemampuan awal yg di milikinya dengan cara memperhatikan,menilai,melakukan tanya jawab (tes awal) dan melakukan tukar pikiran( sharing).
2.setelah kita mengetahui karakter masing-masing individu barulah kita bisa memutuskan mau menggunakan metode atau cara belajar yg seperti apa didalam kelas tersebut,sehingga kita dapat mewujudkan proses pembelajaran yg baik dan menyenangkan di dalam kelas.
Terima kasih.
Saya Nur Asmila. Jadi jika metode diskusi yang selalu diterapkan dosen agar lebih praktis dan mudah untuk melihat dan menilai langsung keaktifan dari mahasiswa jadi bagaimana dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam kelas, metode seperti apa yang bisa dilakukan ? Terima kasih
Saya akan memcoba menjawab sanggahan dari reni anggreani begini teknologi dan media hanya di gunakan untuk MENDUKUNG dan meningkatkan pembelajar mahasiswa bukan berarti setiap proses pembelajaran harus menggunakan teknologi tapi teknologi hanya di jadika sebagai sarana untuk memudahkan proses belajar mengajar.
Terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Iya terima kasih untuk sanggahannya, begini yaah saudari nur asmila ada beberapa metode yang bisa digunakan atau diterapkan untuk mahasiswa yang tidak aktif dalam kelas diantaranya metode ceramah, tanya-jawab, latihan dan praktik karena kalau ditinjau dari fokus atau pameran utamanya metode ini berfokus pada dosen atau biasa disebut dengan teacher centered, akan tetapi proses belajar mengajar berbasis kompetensi sebaiknya diarahkan agar lebih banyak berfokus pada mahasiswa (student centered) sehingga keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar lebih tinggi dan mahasiswa lebih aktif. Tetapi semua itu dikembalikan lagi kepada tenaga pengajar (dosen/guru) bagaimana cara mereka memadukan dan memvariasikan metode-metode tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama : Surahma
Perwakilan dari kelompok 6 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1 yaitu tentang model assure dan teknologi pembelajaran
Model ASSURE merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk membantu guru dalam mempersiapkan pembelajaranya agar menjadi lebih terarah dan menuju pada sasaran yang tepat dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dan Model ASSURE merupakan langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan terknologi dan media. dan Model ASSURE merupakan desain pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses, efektif, efisien, dan menarik yang sifatnya praktis dan mudah untuk digunakan. sedangkan
Teknologi Pembelajaran merupakan sebagai media yang lahir dari hasil revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis.dan sebagai perancangan yang sistematik dalam menyampaikan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar secara total.
Trima ksih atas jawabannya saudari Nur Ningsih,jdi dengan tahapan-tahapan Assure tersebut yang anda bilang kalau kelemahannya itu tidak bisa di terapkan di pelosok desa,jadi bagaimana caranya agar tahapan-tahapan Assure itu bisa di jangkau di pelosok-pelosok desa.Solusinya bagaimana untuk mengatasi hal tersebut?
Nama : Serafiana Juita Badui Saya akan menjawab pertanyaan dari saudri Nur Afishatur Rahmah yaitu cara mengidentifikasi dan menganalisis belajar di dalam kelas yang pertama Analisis hasil belajar yaitu dengan melakukan tes dan guru/dosen menentukan nilai kuantitatif yang harus di capai siswa misalnya siswa harus mendapatkan nilai 6.O/7.0,,Setelah itu guru atau dosen akan membandingkan kemampuan masing2 siswa dari nilai yg sudah di dapat dri hasil tes. Yang kedua Skala sikap dan kebiasaan belajar yaitu bagaimana siswa mengerjakan tugas2 sekolah,Sikap terhadap guru atau dosen,sikap dalam menerima pelajaran, dan kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar Yang ketiga Observasi saat proses belajar mengajar berlangsung yaitu guru atau dosen melakukan observasi bagaimana ketekunan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan partisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok Terima kasih
Sy Nela ngestian patuna menjawab soal no 1
Yang saya ketahui mengenai model assure adalah salah satu model yang dapat menuntun pembelajaran secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran yang efektif. Model assure ini memadukan penggunaan teknologi dan media sehingga dapat membantu memecahkan masalah dan mempermudah menyampaikan pembelajaran.
Trima kasih..
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Bau Susi Astuti. Kalau kita berbicara tentang bagaimana solusi agar tahapan-tahapan metode assure bisa diterapkan di daerah pelosok kalau menurut saya itu tidak terlepas dari peran pemerintah, dalam hal ini pemerintah seharusnya mempunyai langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Langkah-langkah tersebut bisa berwujud perhatian yang lebih dari pemerintah dan masyarakat, maupun pengawasan yang lebih intensif terhadap pendidikan di daerah terpencil. Wujud perhatian yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah di daerah terpencil adalah meningkatkan sarana dan prasarana yang masih minim dan memperbaiki kualitas guru.
Saya Rahel Lita, menjawab pertanyaan saudari Bau Susi Astuti, yaitu bagaimana cara agar tahapan-tahapan assure itu bisa di jangkau di pelosok-pelosok desa..
Di tahapan-tahapan assure, ada analyze learner (analisis pembelajaran) memiliki 3 faktor kunci pembelajaran, salah satunya learning style. Learning style terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
Dengan tahapan assure learning style seperti gaya belajar visual, audio, dan kinestetik. bisa dijangkau kepelosok-pelosok desa.
Terima kasih.
saya Erlis Silvia Rusli,saya menambahkan sedikit dari jawaban suharti pattangga,saya setuju dengan jawaban suharti pattangga,caranya agar tahapan-tahapan ASSURE itu bisa di jangkau di pelosok-pelosok desa,betul semua tidak terlepas dari peran pemerintah,tapi disini kita harus kembalikan lagi pada keinginan,semangat,keyakinan,dan motivasi masyarakatnya dalam mengembangkan pendidikan ASSURE ini,sehingga pemerintahnyapun semangat dan termotivasi dalam memberikan fasilitas pendidikan yang lebih baik pada masyarkatnya yang di desa terpencil tersebut.Terimakasih
Saya Jeni Mari perwakilan kelompok 3.
Saya akan menyangga jawaban dari Nur Ningsih.
saudari mengatakan tidak terdapat kecocokan antara tujuan dan hasil-hasil siswa,
yg ingin saya tanyakan apa yg melatarbelakangi sehingga anda mengatakan ketidak cocokan antara tujuan belajar dan hasil-hasil siswA?
Nama : Jeni Mari
Kelompok : 3
Sya akan menjawab pertanyaan no 1
yang saya ketahui tentang model ASSURE adalah langkah merencanakan pelaksanaan di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan teknologi dan media, model ASSURE menggunakan tahap demi tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat di lihat dari model tersebut..
Terima kasih
Nama : Jeni Mari
Kelompok : 3
Sya akan menjawab pertanyaan no 1
yang saya ketahui tentang model ASSURE adalah langkah merencanakan pelaksanaan di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan teknologi dan media, model ASSURE menggunakan tahap demi tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat di lihat dari model tersebut..
Terima kasih
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda