Senin, 09 Oktober 2017

PERSPEKTIF BELAJAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

          
 BAHAN DISKUSI KLP 2 PGMI 3 DAN 4


            Perspektif Belajar
Sebelum membahas beberapa perspektif belajar sebagai landasan psikologis dalam pengembangan media dan teknologi pembelajaran, kiranya perlu memberikan definisi tentang perspektif dan belajar secara terpisah. Secara umum, perspektif dimaknai sebagai cara memandang sesuatu (Duffy, McDonald, dan Mizell, 2003).
Belajar dapat dijelaskan secara umum dan khusus berdasarkan perspektif masing-masing oleh beberapa ilmuan. Pada bagian ini, belajar didefinisikan secara umum, kemudian dikaji melalui perspektif yang berbeda-beda berdasarkan teori belajar. Secara umum, belajar dipahami sebagai persisting change in capability resulting from the learner’s experience and interaction with the world (Driscoll, 2000: 11). belajar dalam hal ini dianggap sebagai perubahan kemampuan yang dihasilkan dari pengalaman dan interaksi dengan dunia. Belajar juga dipahami sebagai perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan seseorang berdasarkan pengalaman yang diperolehnya (Mayer dan Clark, 2008).
Dengan demikian, belajar merupakan perubahan kemampuan manusia yang rekatif permanen sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan internal yang mencakup pengetahuan, sikap, mental, dan keterampilan. perubahan internal merujuk pada perubahan perasaan, dan jiwa yang terbentuk melalui pengalaman.
       Tiga pandangan belajar dari tiga perspektif, yaitu:
Perspektif Behavioris
Behaviorisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental (Santock: 2011). Perilaku disini adalah sesuatu yang dapat dilihat dan disaksikan secara langsung. Dalam pandangan behavioris, belajar adalah perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi stimulus dan respon (Gredler, 1986). Proses belajar dari perspektif behavioris dapat dijelaskan melalui model A → B → C seperti: lingkungan menyajikan pendahuluan (A) yang mendorong perilaku (B) yang diikuti dengan Konsekuensi (C), kemudian menunjukkan apakah perilaku berubah lagi. Belajar terjadi jika peserta didik konsisten sesuai dengan cara yang diinginkan dalam dalam merespon lingkungan.

Perspektif kognitif
Teori medan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses mental yang terjadi dalam individu yang saling terkait secara dinamis dengan perilaku. Perspektif kognitif belajar memandang proses belajar sebagai suatu bentuk pengaktifan memori.

Perspektif Konstruktivis
Jika perspektif behavioris memandang belajar sebagai perubahan prilaku yang dapat diamati dan perspektif kognitif memberi penekanan pada perubahan proses mental, maka perspektif kontruktivis mendefinisikan belajar sebagai proses konstruksi pengetahuan oleh peserta didik berdasarkan pengalaman yang telah dilalui.

        Strategi Pembelajaran
Secara umum, strategi dipahami sebagai cara melakukan sesuatu. Strategi pembelajaran merupakan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Banyak sekali strategi atau metode yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Diantaranya adalah:
        Ceramah
Strategi ini sangat umum digunakan baik oleh guru sekolah dasar dan menengah, perguruan tinggi, dan pelatihan. Metode ini sering digunakan untuk membuka suatu prmbelajaran, ketika waktu terbatas sedangkan bahan yang disampaikan banyak, dan jumlah peserta didk yang relatif banyak. Metode ceramah adalah penuturan bahan pembelajaran secara lisan yang diikuti dengan Tanya jawab. Metode ini dibarengi dengan penggunaan media dan teknologi seperti buku catatan, kapur atau spidol, papan tulis, dll.
Presentase
Presentase adalah penyajian informasi kepada audiens dengn menggunakan alat bantu computer/laptop dan projector untuk menampilkan bahan dalam bentuk visual, audio, video, dan multimedia. Presentase yang baik dapat memaksimalkan penggunaan software powerpoint.

Demonstrasi
Demonstrasi adalah strategi penyajian bahan pembelajaran melalui peragaan dengan menunjukkan suatu proses, prosedur kerja, atau langkah-langkah kegiatan. Terdapat beberapa media yang dapat digunakan dalam mendukung kegiatan demonstrasi. Video merupakan media dan teknologi yang sangat bagus untuk diterapkan dalam menopang kegiatan demonstrasi.

Diskusi
Diskusi adalah strategi pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan untuk dikaji, dianalisis, dan dipaparkan melalui forum untuk mencapai kesepakatan. Media yang mungkin digunakan adalah lembar lepas atau handout, laptop, LCD Dll.
Latihan dan Praktik
Laihan dan praktik adalah strategi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik secara individu untuk menguasai keterampilan dasar atau pengetahuan melalui pekerjaan yang berulang-ulang.


Tutorial
Tutorial adalah strategi pembelajaran mandiri yang menyediakan informasi secara bertahap untuk menyajikan konsep atau satuan pelajaran.

Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokkan dimana peserta didik bekerjasama untuk saling mendapatkan keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya.

Simulasi
Simulasi adalah strategi yang menggunakan situasi tiruan untuk menyampaikan pembelajaran.

Permainan
Permainan juga disebut sebagai belajar berbasis game atau permainan pendidikan. permainan adalah strategi pembelajaran yang mengintegrasikan permainan untuk mengembangkan sikap dan keterampilan dalam situasi yang menyenangkan.

Inquiri
Inquiri adalah suatu strategi pembelajaran yang menempatkan pertanyaan, pandangan, dan observasi peserta didik sebagai pusat pengalaman belajar.

Peranyaan
1.       Perspektif Belajar yang mana yang sesuai dengan kondisi belajar di Indonesia?
2.       Strtegi pembelajaran yang mana yang sesuai dengan keadaan Indonesia pada umumnya dan UIN Alauddin pada khususnya

9 Komentar:

Pada 9 Oktober 2017 pukul 19.00 , Blogger Unknown mengatakan...

Kami dari kelompok 1 yang beranggotakan:
1.Kurniati
2.Noer Naningsih
3.Syahreni
4.Rahma.R
5.Bisba
ingin mencoba menjawab pertanyaan dari kelompok 2..

1.Menurut kelompok kami perspektif yang sesuai dengan kondisi belajar diindonesia adalah teori belajar secara kognitif karena dalam teori kognitif terjadi interaksi antara manusia dan lingkungannya yang saling membutuhkan.Masing-masing tidak terpisahlan,tetapi saling berkaitan.Pendekatan kognitif sudah sejak lama diterapkan dalam sistem pendidikan diIndonesia.Adapun tujuan kognitif :
a.Membentuk hubungan yang teruji,teramalkan dari tingkah laku,orang-orang pada ruang kehidupan mereka sendiri secara spesifik sesuai dengan situasi kelompoknya.
b.Kognitif menjelaskan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas diri dan lingkugannya merupakan faktor yang saling berkaitan.
2.Pembelajaran Kooperatif yang sesuai dengan keadaan Indonesia karena Pembelajaran Kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.Dalam sistem belajar yang kooperatif siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya.Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab ,yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar.Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri...(umum).
Ketergantungan yang positif adalah suatu bentuk kerja sama yang sangat erat kaitan antara anggota kelompok.Kerja sama ini dibutuhkan untuk mencapai tujuan,benar-benar mengerti bahwa kesuksesan kelompok tergantung pada kesuksesan anggotanya..

 
Pada 9 Oktober 2017 pukul 20.56 , Blogger Unknown mengatakan...

terimah kasih jawabannya kelompok 1

 
Pada 10 Oktober 2017 pukul 01.10 , Anonymous mariyatiunm@gmail.com mengatakan...

menurut saya dari penyataan di ats meliputi:
1. Behaviriosme, kenapa saya memilih behaviriosme karena pada dasarnya belajar itu harus memiliki apersepsi di ikuti oleh perilaku dan mempunyai konsekuensi logis dimana segala sesuatu itu dihukumi oleh hukum kausalitas itu sendiri
2. Yaitu strategi pembelajaran inquiri dimana strategi ini mampu mendesain suatu pembelajaran ilmiah sebab telah melewati observasi lapangan sebelumya

 
Pada 10 Oktober 2017 pukul 08.05 , Blogger Unknown mengatakan...

Terima kasih atas jawabannya sdri mariati

 
Pada 10 Oktober 2017 pukul 08.54 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 10 Oktober 2017 pukul 09.11 , Blogger Unknown mengatakan...

Kami perwakilan dari kelompok 5 ingin minta maaf karena kami salah mengirim email.Menurut kelompok kami,kami lebih memilih teori behavioristik karena teori tersebut lebih menekankan pada pembentukan perilaku yang tampak sebagai hasil belajar,dan juga teori ini membutuhkan praktek sehingga peserta didik lebih paham dan dapat menerapkannya dengan baik.adapaun pada teori ini materi yang diberikan sangat detail dan juga membangun konsentrasi pikiran peserta didik.


 
Pada 12 Oktober 2017 pukul 20.55 , Blogger Unknown mengatakan...

Assalamualaikum..saya Evi Nurhidayatullah perwakilan dari kelompok 6,menurut kelompok kami memilih teori behavioristik karena dalam teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.kemudian strategi pembelajaran yang kami pilih juga disini adalah strategi pembelajaran dalam bentuk permainan,kenapa? karena strategi ini lebih cocok diterapkan di SD/MI yang pada dasarnya mereka lebih senang bermain

 
Pada 22 Oktober 2017 pukul 04.27 , Blogger Unknown mengatakan...

maaf seblmnya sya sdikt menyangga dari pertanyan saudari evi nurhidayah tulla..
mengapa anda memilih strategi pemelajarn dalm bntk permainan,padahl pertanyaan di atas menujukka pembelajarn apa yg cocok untk di trpkan di kampus UIN-AM ini,coba berikan pejelasan dan contoh penerapanx?

 
Pada 31 Oktober 2017 pukul 09.24 , Blogger Unknown mengatakan...

Menurut saya yang paling cocok di gunakan untuk UIN akauddin adalah teori kontruktivisme karena teori menganjurkan untuk peserta didik mampu mengontruksi suatu hal

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda